Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Jangan Katakan 9 Hal Ini Pada Ibu Rumah Tangga

                       

        Hai bun sekarang masih marak aja ya perdebatan antara ibu rumah tangga dan wanita karier. Selalu merasa benar sendiri dan pilihan ibu yang lain dianggap salah. Tak jarang banyak yang saling menjatuhkan. Sebenernya perdebatan kayak gini sudah ada dari jaman dulu juga. Cuma karena sekarang zamannya kekinian, zamannya media sosial sehingga membuat semakin sengitnya persaingan antara ibu rumah tangga dan wanita karier di dunia maya. Tak jarang terbawa juga di kehidupan nyata

        Intinya semuanya dikembalikan lagi dengan pilihan kita masing-masing. Tetapi tetap diingat ya bun
“Tak ada sesuatu itu dikatakan hebat dengan cara merendahkan orang lain”
Tetap harus saling menghormati dan tidak menjustice pilihan orang lain yang berbeda dengan kita itu buruk karena setiap orang memiliki alasan dan prioritasnya masing-masing yang tidak kita ketahui dan tidak bisa kita sama ratakan.

Baca Juga : Menjadi Ibu Rumah Tangga Itu Soal Kesempatan

        Tahukah bunda, sebagian orang masih menganggap menjadi ibu rumah tangga itu bukan sesuatu yang terhormat yang bisa dibanggakan. Tak jarang, banyak kata-kata nyinyiran orang yang dilemparkan kepada para ibu rumah tangga, sehingga tanpa disadari itu dapat menyinggung dan menyakiti hati para ibu rumah tangga. Baik itu pertanyaan yang benar-benar karena perhatian, karena kepo ataupun karena basa basi. Kayaknya lebih banyak keponya dan basa basinya ya bun daripada pertanyaan yang benar-benar karena perhatiannya.

Jangan Katakan 9 Hal Ini Pada Ibu Rumah Tangga.

        Bunda, Kita nggak mau kan lidah kita ini menyakiti perasaan orang lain ? karena itu akan menjadi dosa kita di akherat nanti. Kalau begitu, yuk kita berhati-berhati  dalam berkata-kata pada ibu rumah rangga. Ini dia yang sebaiknya jangan kita katakan pada ibu rumah tangga:


1. “Oh cuma ibu rumah tangga”
Hai kata cuma itu perlu digaris bawahi, karena itu mengandung kata yang merendahkan lho. Tak ada yang salah dengan pilihan mereka menjadi ibu rumah tangga karena mereka hanya ingin memberi dan berbuat secara “Totalitas” untuk keluarga kecilnya.

        Tak ada cela pengabdian seorang istri sekaligus ibu di rumah dengan mengurus rumah, mengurus suami, dan mendidik anak-anaknya langsung oleh dirinya. Lalu apa hak kita melabeli semua pengabdian dan ketulusan itu dengan kata “Cuma” untuk mereka ? Karena sampai kapan pun pengabdian dan ketulusan itu tak akan pernah bisa di beli oleh apa pun.

        Setiap orang punya cara pengabdiannya masing-masing pada keluarga kecilnya dan begitulah cara pengabdian ibu rumah tangga untuk keluarganya.

2. “Oh kamu nggak kerja”
Kata siapa jadi ibu rumah tangga itu nggak kerja ? sama kok kerja. Cuma yang membedakannya adalah orang lain kerja di luar sedangkan ibu rumah tangga kerjanya di dalam rumah.  Bahkan kerjanya nggak ada hari liburnya, nggak ada cutinya dan mengundurkan diri juga nggak bisa.

        Jam kerjanya dari subuh sampai larut malam , sibuk menyiapkan semua kebutuhan dan keperluan suami dan anak-anaknya. Jadi jangan bilang lagi ya kalau ibu rumah tangga itu nggak kerja

3. “Buat apa kamu kuliah tinggi-tinggi kalau cuma jadi ibu rumah tangga”
Nah kalau kita sampai berkata seperti itu pada ibu rumah tangga, pertanda kita harus perbanyak lagi membacanya dan menambah ilmunya hihihi. Kenapa ? karena memang tak ada yang salah dengan pendidikan mereka. Bukankah mendidik itu butuh ilmu ? Jadi ilmu mereka tetap nggak sia-sia karena langsung diaplikasikan dalam mendidik anak-anak mereka di rumah.

4. “Sarjana kok jadi ibu rumah tangga”
Ada yang nanya gini ? banyakkkkk. Emang ada yang salah dengan gelar sarjananya ? emang salah ya jika seorang anak didik oleh ibu bergelar sarjana bahkan magister ? Bukannya itu sesuatu yang keren ?

5. “Terus ijazah kamu buat apa dong ?”
Apalah arti sebuah ijazah yang cuma sekedar lembaran kertas yang bertuliskan kata-kata, bukankah yang terpenting adalah ilmunya?. Bahkan gelar sarjana dan magister yang mereka miliki, rela mereka kantongi dan simpan di lemari baju mereka
6. “Kamu enak gaji suaminya gede, jadi nggak usah capek-capek kerja”
Hai mau menjadi ibu rumah tangga atau bukan itu adalah pilihan, bukan selalu karena suami mereka bergaji besar atau tidak.

7. “Kamu enak ya bisa santai-santai di rumah. Nggak usah kerja”
Siapa bilang jadi ibu rumah tangga itu cuma santai-santai aja di rumah, ongkang-ongkang kaki terus tinggal minta uang aja ke suami ? ini perlu diluruskan nih.


        Mereka itu udah bangun dari subuh lalu masak, cuci piring, nyuci, menyiapkan sarapan suami dan anak-anaknya, menyiapkan bekal makan siang suami dan anak-anaknya di sekolah, mandiin anak, nganterin anak ke sekolah, belanja ke pasar, membereskan kulkas, membereskan rumah, nyapu, jemput anak sekolah, ngasih makan anak, bla...bla...dan blaaaa sampai larut malam. Kayaknya kalau ditulisin satu satu kepanjangannnn ya bun dan nggak selesai-selesai deh nulisnya

8. “Ibu rumah tangga itu enak, punya banyak waktu luang”
Dari poin no 7 sudah terlihat ya bun bahwa ibu rumah tangga itu tak kalah sibuk dengan ibu yang bekerja di luar sana. Apalagi buat para ibu rumah tangga yang masih memiliki balita. Buat makan dengan tenang saja mereka susah ,karena ada balitanya yang nyantol terus sambil ngerengek-rengek minta perhatian, belum lagi tingkah anak yang lainnya menguras emosi.

Baca Juga : Cara Mengelola Stres Untuk Para Ibu 

9. “Kamu cuma di rumah aja, tapi kok rumah berantakan sekali ?”
Ini adalah salah satu pertanyaan yang paling menyebalkan bagi ibu rumah tangga. Kenapa tidak, pekerjaan rumah yang tiada habis-habisnya. Lalu dicerca dengan pertanyaan begini. Siapa yang nggak kesel coba ?

Baca Juga : Bedanya Ibu Rumah Tangga Biasa dengan Ibu Rumah Tangga Luar Biasa 

        Nah sekarang kita sudah tahu ya bun hal apa saja dan kata-kata seperti apa yang tidak baik diucapkan kepada ibu rumah tangga. Semoga setelah kita tahu,  membuat kita bisa merasakan di posisi mereka dan bisa saling menghormati tanpa merendahkan satu sama lainnya begitu pun sebaliknya. Kalau kalian nggak suka dikomenin apa sih ama orang lain ? cerita dong
     


2 comments

  1. Hahaha aku kalo ada yang ngomong poin 7 & 8 malah seneng.. Sekalian aku kompor-komporin. "Lha iya banyak waktu luang jadi bisa santai-santai merawat diri, luluran, latihan make up, pokoknya manjain diri deh."

    Biar yang komen gitu keki :D hahaha

    Tapi poin yang nomer 1 emang jleb banget sih. Kesannya menghina, lha padahal nobel banget jadi IRT ituh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo saya paling nggak suka point 9 bun. Suka baperrrrrrrr tpi bapernya lebih ke arah marah 😂

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏