Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Cara Meninggalkan Anak di Rumah Tanpa Drama

cara meninggalkan anak di rumah tanpa drama
Pixabay

Hari ini karena saya ada keperluan dulu sebentar ke luar. Lalu, saya meninggalkan Erysha (2y3m) ke neneknya di rumah. Karena kebetulan kami sedang berlibur di rumah nenek tanpa ayahnya. Walau pasti ada sedikit keresahan ya di dalam hati. karena dalam waktu setengah hari pasti akan berbeda pola asuh antara saya dan neneknya selama berjam-jam dan Erysha pasti dibolehin sering-sering nonton TV dan makannya jadi kurang baik. Kenapa? Karena Erysha pasti lebih banyak makan cemilan daripada makan menu utamanya dan di rumah banyak orang yang senang nonton sinetron hehehe. Bikin deg-degan dong. 

Jadi, mau nggak mau saya jadi sering mengingatkan orang rumah kalau ada Erysha hihihi. Walau begitu, pasti ada banyak juga ya Bun nilai-nilai dari pengasuhan keluaga besar kita, yang bisa kita ajak anak untuk mengambilnya. Seperti rasa kekeluargaan, bonding nenek dengan cucunya, dan momen-momen kebersamaan dengan tante dan omnya. Asal tetap di bawah asuhan kita sebagai tonggak utamanya dan nggak sering-sering juga kan anak kita berkumpul dengan keluarga besar

Soal meninggalkan anak, saya lebih suka meninggalkan Erysha pada ayahnya atau neneknya. Nggak berani menitipkan Erysha pada selain itu. Tetapi, bagaimana dengan ibu bekerja, yang terkadang terpaksa harus menitipkan anak kepada pengasuh yang bukan berasal dari keluarga. Menurut saya tidak apa-apa ya Bun. Asalkan pengasuh itu memang sudah terpecaya oleh kita.

Namun, sebagai ibu terkadang ketika kita harus pergi keluar sebentar atau untuk bekerja. Membuat kita terpaksa juga ya Bun untuk meninggalkan anak kita di rumah. Sayangnya dalam meninggalkan anak di rumah ini suka banyak drama ya Bun biasanya. Ya nggak?

Nah, hari ini saya dan Bunda Eni janjian nih bikin colab berdua. Bunda Eni ini Blogger Parenting juga lho, Bun. Ceritanya kita mau membagikan tips dari versi masing-masing kita, bagaimana cara kita meninggalkan anak di rumah tanpa drama. Karena memang Bunda Eni ini pernah ninggalin anaknya lebih dari sehari karena harus keluar kota.

Buat Bunda yang mau lihat cara Bunda Eni meninggalkan anaknya di rumah. Boleh mampir ke sini ya.

Meninggalkan Anak Bersama Suami, is The Best 

Cara Meninggalkan Anak di Rumah Tanpa Drama 

memeluk anak
Pixabay

1. Sering ajak anak bicara 
Bunda, terkadang banyak dari kita sebagai orangtua senang meninggalkan anak di rumah dengan diam-diam atau dengan cara membohongi anak. Tetapi, kita lupa dengan cara kita yang selalu membohongi anak, tanpa kita sadari akhirnya kita pun mengajarkan anak bahwa berbohong itu diperbolehkan karena anak melihat contoh itu dari kita. Jangan salahkan jika anak-anak kita belajar itu dari kita, ya

Jadi, daripada kita membohongi anak. Lebih baik sering kita ajak anak bicara. "De, Bunda kerja dulu ya? Bunda kerja biar bisa beli susu dede". Jelaskan kepada anak mengapa kita harus meninggalkannya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak. Agar anak tahu alasannya. Kalau kita perginya hanya sebentar, kita bisa sebelum tidur malam ajak anak bicara bahwa besok kita mau pergi tanpa dia. Dan kalau kita mau pergi untuk beberapa hari. Sering ajak anak bicara jauh-jauh hari pula. Cara itu agar kita bisa memberikan waktu pada anak untuk mempersiapkan hatinya

2. Mantapkan diri kita
Bunda, jika memang kita harus meninggalkan anak. Lakukanlah dengan hati yang mantap. Karena jika kita ragu-ragu dan begitu khawatir, anak bisa merasakan itu dan itu pasti membuat keadaan menjadi sebuah drama

3. Meminta izin pada anak
Jika akan pergi, jangan lupa untuk meminta izin dan pamit secara baik-baik pada anak. Peluk dia, cium keningnya dan lambaikan tangan pada anak dan katakan kalau Bunda hanya pergi sebentar dan kita akan bertemu kembali.

4. Buat program anak di rumah
Buat program anak di rumah. Seperti jadwal aktivitas anak sehari-hari di rumah. Jadi, kita pun tahu jam segini anak sedang melakukan apa saja dan pastinya itu lebih menenangkan ya Bun ke kitanya, walau sedang tidak ada di samping anak

5. Bekerjasama dengan pengasuh
Samakan pola asuh kita pada pengasuh. Mana saja yang boleh untuk anak dan mana yang tidak dan jelaskan alasannya. Misalnya anak tidak boleh nonton film-film orang dewasa seperti sinetron, film kekerasan dll dan batasi waktu nonton yang diperbolehkan untuk anak. Misalnya sehari cuma boleh sejam aja dan semua tergantung usia anak.

6. Buat kegiatan untuk anak di rumah
Buat kegiatan anak di rumah. Baik itu kegiatan stimulasi untuk anak atau mengerjakan PR sekolah. Jika, memang kita ingin menstimulasi anak misalnya mewarnai, jangan lupa falitasi sarana belajarnya. Dan minta pengasuh yang mengawasinya. Ada baiknya kita sendirilah yang menyediakan alat belajarnya, karena kitalah yang lebih mengetahui apa yang dibutuhkan anak

Baca juga: KEGIATAN ANAK

Baca juga: 5 KEGIATAN SEDERHANA UNTUK MENSTIMULASI ANAK DI RUMAH

7. Sering menghubungi anak
Sering-seringlah menelepon anak. Apalagi sekarang sudah ada video call ya Bun. Jadi semakin memudahkan untuk kita berkomunikasi. Sering menghubungi anak akan membuat anak merasa tetap dekat dengan ibunya walau sedang berjauhan

8. Tepati janji 
Jika kita sudah bilang kita hanya pergi sebentar pada anak. Berarti kita harus tepati kata-kata itu. Jika tidak, anak akan lebih sulit lagi ditinggal nanti. Karena anak tidak percaya lagi pada kita. Dan memang sebaiknya kalau urusan kita sudah selesai. Segeralah untuk pulang, ada anak-anak kita yang sedang menunggu ibunya di rumah.

Setelah di rumah kitalah yang seharusnya mengambil alih anak-anak kita dari pengasuh. Walau selelah apapun kita di luar sana. Ini untuk membangun bonding kita bersama anak-anak kita. Jangan sampai anak-anak kita lebih merindukan pengasuhnya daripada kita ibunya. Dan itu pasti sakit sekali bukan

Baca juga: BUNDA, INGIN MENJADI SESEORANG YANG DIRINDUKAN OLEH ANAK-ANAK KITA? LAKUKAN SAJA 4 HAL SEDERHANA INI!

Begitu Bunda cara saya meninggalkan anak di rumah tanpa drama. Kalau untuk ibu bekerja pasti akan sulit di awal, tetapi percayalah jika kita sering memberikan pengertian pada anak dan tetap berusaha memenuhi kebutuhan psikis anak, tak akan ada lagi drama ketika harus meniggalkan anak di rumah.

Nah, Bunda setelah setengah hari saya meningglkan Erysha di rumah. Pas pulang-pulang, Erysha langsung berlari menyambut Bundanya. Langsung meluk terus ngesun Bundanya. Aduh saya langsung terharu sambil bilang di dalam hati "Aduhhhh, nih anak ya meni so sweeeet bangettt sih". Lalu, saya membalas memeluk Erysha "Dede, kangen Bunda, ya?" Tanyaku. "Iya Dede kangen Bunda" jawabnya sambil berkata selanjutnya"Tadi Dede cedihhhhh". "Oh Dede, tadi sedih ya ditinggalin Bunda?" Tanya saya. "Iyaaaa" jawabnya sambil memeluk saya

Ya Allah lagi-lagi saya terharuuuu. Apa Bunda pernah merasakan momen kayak gitu? Pasti pernahlah ya. Gimana rasanya? Pasti senenglah ya, kepulangan kita selalu dirindukan oleh anak-anak kita. Kehadiran kita selalu mereka pertanyakan. Indah bukan rasanya? Kalau begitu, nikmatin momen itu. Jangan suka mengeluh anak yang inginnya ditemanin terus, anak yang inginnya sama kita terus, anak yang kemana-mana harus ada ibunya di sampingnya, dan anak yang maunya apa-apa sama kita.

Pokoknya membuat kita sampai berkali-kali tarik nafas karena selalu ditempelin sama anak terus. Terkadang membuat kita kurang memiliki waktu untuk diri kita sendiri. Nikmatilah momen-momen anak yang begitu, yang berusaha keras mencari perhatian kita. Tetapi percayalah, suatu hari nanti ketika mereka mulai tumbuh remaja dan dewasa. Kitalah yang akan rindu dan kita pulalah yang akan berusaha keras mencari perhatian mereka. Termasuk momen ketika kita meninggalkan anak di rumah tanpa drama dan berterima kasihlah padanya untuk pengertianya itu







28 comments

  1. Tipsnya manfaat banget bun, aplikatif, hehehe. Sebagai blogger sepertinya kita harus rela ya ningalin anak, hehehe.Sayang juga kalau sampai ada event yang kita lewatkan

    ReplyDelete
  2. selain untuk bekerja, saya jarang banget sih ninggalin anak. pernah dititip sama neneknya eh neneknya kewalahan karena memang biasanya anak dititip ke pengasuh. hihi

    ReplyDelete
  3. kadang emang ga tega klo meninggalan anak saat mau berangkat kerja, apalagi klo anak udah mulai drama nangis n ga mau lepas mama kerja.

    ReplyDelete
  4. Waktu sy masih ngajar akhdan anak sy dibawa trs bun, jadi klo dititipin di rmh neneknya g pernah mau 😂 Soalnya udh bisa diajak ajak emaknya.
    Emng bener ya bun komunikasi, ky wktu kemren pertemuan blogger yg ga dibolehon bwa anak sy ksh pengertian ke anak, seperti krl yg penuh, atau janjiin oleh2. Janjiin bukan skdr bohong tp emng hrs ditepati, bener kata bunda jgn dbiasian ortu bohong ke anak. Tks for sharing 😊

    ReplyDelete
  5. sama kayak mb Antung selain kerja dan ke pasar tiap sabtu aku jarang ninggalin anak hehehe..jadi anakku uda terbiasa ga ada drama lagi deh semoga adenya juga sama nanti

    ReplyDelete
  6. Aku gak pernah ijin sm Luigi kalo mau pergi. Dia pasti nangis huhu. Jadi ngilang seketika. Cuma kalo udah diluar telfon dia, udah seneng. Harusnya emang gk bener sih cara sembunyi2 gini.

    ReplyDelete
  7. terimakaih loh bund tipsnya, meninggalkan anak emang berat, selalu kepikiran kalo pas ditinggalin dianya rewel, ihik ihik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seneng ya kita dirindukan yang ketika kita pergi menjadi sebuah kesedihan untuknya. Menandakan betapa kita begitu berarti untuknya

      Delete
  8. kadang aku juga agak susah ninggalin anak kalau ada trip atau krjaan terutama di luar negeri, tapi mungkin krn sudah terbiasa anaknya udah paham banget kalau tiba-tiba ada video call di jam tidak biasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget bun. Anaknya jadinya sudah mengerti dan terbiasa dengan aktivitas kita ya

      Delete
  9. Terima kasih atas infonya sangat bermanfaat, ditunggu info bermanfaat selanjutnya. Jangan lupa kunjungi website kami juga ya di http://titianhaticlub.com/
    semoga sukses selalu :)

    ReplyDelete
  10. Kadang saya terpaksa ninggalin anak dengan drama, padahal sdh sepakat dgn anak di malam sebelumnya tapi tetep aja drama :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gapapa Bun awal-awal pasti drama. Tapi lama-lama kalau sering di kasih pengertian, akan mengerti sendiri. InsyAllah

      Delete
  11. Perasaannya beraat banget Bun waktu lihat wajah anak memelas ingin ikut kita pergi. Sering dilema bangeet.. Makasih sharing n tips nya ya Bunda Erysha. Salam kenal..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Bun, suka ga tega ya. Tapi klau kitanya sendiri ga mantap, anak pun bisa merasakannya juga 😃. Salam kenal juga ya bun 😉

      Delete
  12. Nitip anak je suami atau Mbak - ada ART pulang hari, karena rumah jaug dari nenek kakek dan keluarga besar.. Itupun pulangnya sering kecewa, yang belum makan, belum mandi dll hihihi

    Trims tipsnya Bunda Yeni, manfaat sekali ini

    ReplyDelete
  13. Bener banget, komunikasi. Harus pamit kalau mau pergi, walaupun sebentar. Kalau perlu ada prolog dulu, sehari sebelumnya. Besok Mama ke sini ke situ, Dede di rumah yaa.
    InsyaAllah anak mengerti...

    ReplyDelete
  14. Setuju banget sama tipsnya yang keren. Saya juga sering waswas kalau ninggalin anak untuk beberapa jam hehe... terutama anak kedua ini yang sejak lahir sampe sekarang 4 tahun nggak pernah dipegang orang lain.

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah setiap berangkat kerja nggak pernah ada drama. Setiap dapat tugas diklat selalu saya katakan kalau saya akan pergi sekian hari.

    ReplyDelete
  16. Sejak banyak kegiatan di luar rumah, saya juga selalu memberi pengertian pada anak-anak. Saya selalu minta izin pada mereka, tentunya setelah minta izin ayahnya hihihi...
    Tetep aja, ya, Bun, meski udah izin, kalau pisah dengan mereka,agak gimanaa gitu 😁

    ReplyDelete
  17. Wahh patut dicoba nih, anakku yang kecil kadang masih suka drama kalau mau ditinggal. Terima kasih sharingnya, mbak

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏