Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Makna Usia 30 Tahun Bagiku dan Caraku Mempersiapkannya

makna usia 30 tahun bagiku dan caraku mempersiapkannya
Pixabay

Tak terasa kemarin yaitu tanggal 6 Juni 2018, tepat aku memasuki usia 30 tahun. Ada yang samakah usianya denganku? Ada yang sama galaunyakah denganku? Yup, Usia yang ternyata memang sudah tidak lagi muda ya Bun. Walau hati rasanya sulit sekali menerima "Wah, ternyata aku sekarang udah tua ya. Hiks...hiks.. hiks". Padahal, aku lupa bahwa tua itu pasti. Nah, bagaimana caranya bukan hanya sekedar tua saja yang kita dapatkan? Tapi seharusnya ada kedewasaan dan kebijaksanaan di dalamnya. Hahhh *tarik nafas

Terus ada juga yang memberatkan hatiku, bahwa di usia 30 tahun itu, rasanya udah ibu-ibu banget ya. Padahal lagi-lagi aku lupa bahwa aku kan memang sudah menjadi seorang ibu. Lalu, kenapa harus nggak mau ya kayak ibu-ibu. Hadeuh-hadeuhhhh (inget umur Yeni!) *istigfar. Maklum namanya juga perempuan ya, kalau urusan umur dan berat badan itu, rasanya sensitif sekali hahaha, termasuk aku.

Lalu, disaat sulit sekali aku menerima usiaku yang sudah 30 tahun ini. Membuatku lupa, bahwa seharus betapa aku mesti banyak mensyukuri banyak hal bahwa Allah telah memberikanku kesempatan dan usia sejauh ini. Hingga aku masih bisa bersama dan menatap orang-orang terkasih. "Maaf ya Allah" (lagi-lagi istigfar).

Awalnya aku pikir, ulang tahunku akan sama seperti ulang tahun ulang tahun yang lalu. Tetapi, sungguh memulai usia 30 tahun itu berbeda, karena usia 30 tahun itu adalah dimulainya fase baru dalam kehidupan seseorang yang berbeda dari fase-fase sebelumnya. Membuatku merenung, memaknai, dan mempersiapkan sesuatu yang mestinya aku persiapkan untuk memasuki usia kepala 3.

Makna Usia 30 Tahun Bagiku dan Caraku Mempersiapkannya


ulang tahun
Pixabay

1. Belajar menerima
Belajar menerima tentang kenyataannya bahwa usia 30 tahun adalah fase yang segala sesuatunya semakin menua. Baik itu dari segi usia, kondisi fisik, kondisi kesehatan dll.

Walau begitu, fase di usia 30 tahun bukanlah fase yang begitu menyakitkan andaikan kita membersamainya dalam sebuah kedewasaan. Fase yang seharusnya kita telah menemukan identitas diri, mantap dalam mengambil keputusan, stabil,  profesional, bijak dll. Jadi, belajar menerima fase ini lebih baik agar kita bisa berdamai dengan diri sendiri dan bisa mempersiapkannya dengan lebih baik lagi

2. Semakin sadar akan sebuah kematian
Semakin bertambah usia kita, menyadarkan kita bahwa kita semakin mendekati kematian. Karena

"Kita berasal dari tanah, maka akan kembali lagi pada tanah"

Itu semua membuat kita seharusnya tak pernah lupa bahwa kita hidup selalu diintai oleh kematian. Semua hanya tinggal waktu dan semoga ketika kelak kita kembali pada-Nya dalam keadaan yang penuh ridhaNya.

Walau begitu, tetap hati kecil kita ingin ya Bun berharap masih diberikan usia yang panjang dan berkah agar bisa membersamai orang-orang tercinta kita, terutama anak-anak kita.

3. Evaluasi diri
Di fase ini membuatku kembali merenungi tentang beberapa episode perjalanan hidup yang telah lalu. Apa yang kurang dan apa yang perlu diperbaiki di usia 30 tahun ini dan apakah semua resolusiku sudah tercapai atau tidak.

Baca juga: SUDAHKAH KITA MEMBUAT RESOLUSI UNTUK MENJADI SESEORANG YANG PRODUKTIF DALAM HIDUP KITA?

Bukan cuma itu, aku mengevaluasi semuanya baik dari segi personal, hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan manusia yang lain, dll. Masih ngerasa belum memberikan yang terbaik dalam setiap peran yang ku jalani. Masih banyak yang belum baiknya dan PR nya. Karena

"Ketika kita merasa diri kita telah baik. Pada saat itulah sesungguhnya kita telah berhenti belajar untuk semakin lebih baik lagi"

4. Jaga kesehatan
Di usia ini seharusnya membuatku sadar bahwa fisikku tak lagi sekuat dulu. Sekarang aja sakit asmanya lebih sering kambuh dibandingkan dulu. Daya tahan tubuhku kita semakin menurun dengan seiring bertambahnya usia. Membuat ku sadar bahwa kita harus mulai memberikan perhatian lebih pada kesehatan kita di usia yang mulai rentan dengan penyakit ini.

Targetku dalam menjaga kesehatan:

✔️ Menjaga makanan
Nggak bisa sering-sering lagi sembarangan makan dan buat Bunda yang masih suka makan junk food, harus dikurangi nih

✔️ Mengurangi begadangnya
Siapa yang suka begadangggggg? Rasanya hampir kebanyakan emak-emak itu suka begadang ya. Karena biasanya me timenya emak-emak itu malam hari ketika semua orang udah tidur dan semua pekerjaan sudah dibereskan. Karena kalau seharian siang, kita lebih banyak menghabiskan waktu mengurus anak, suami dan rumah ya Bun atau pekerjaan di luar.

Begitu juga denganku. Malam adalah waktunya aku menghibur diri dengan bersosialisasi di dunia maya. Karena bagi ibu rumah tangga yang lebih banyak di rumah. Bersosialisasi di dunia maya itu adalah salah satu kesenangan. Selain itu malam adalah waktuku untuk belajar, menulis dll.

Tapi sekarang ternyata kalau udah usia 30 tahun. Harus dikurangi banget nih begadangnya. Jadi, harus ngatur waktu lagi

✔️ Olahraga
Harus maksain diri buat olahraga. Biasanya cuma jalan kaki aja. Itu juga cuma bentar. Hadeuhhh

5. Menyusun rencana untuk mencapai tujuan 

menulis dan menyusun rencana
Pixabay

Di usia 30 tahun kita harus punya rencana yang lebih matang lagi dari sebelumnya. Karena usia 30 tahun bukanlah usia untuk bermain-main. Dan ini rencanaku

1. Rencana program hamil
Sebagai perempuan yang memiliki kendala di usia. Membuat aku harus memiliki rencana program hamil anak ke dua dan ke tiga. Pengennya sih 3 aja. Semoga ama Allah di Acc. Punya anak ke dua pengennya di usia segini dan pengen punya anak ke tiga di usia segini. Yah, namanya juga berencana boleh dong. Tetapi tetap kapan punya anaknya adalah hak privacy Allah. Kita cuma berusaha sambil berdoa saja.

Jadi, buat Bunda-Bunda. Jangan suka nanya ya ke bunda-bunda lainnya "Kapan punya anak?". Soalnya terkadang untuk sebagian orang, pertanyaan itu bisa menyakitkan. Bisa jadi mereka udah berusaha, tetapi belum di kasih sama Allahnya. Jangan sampai karena kata-kata kita, kita ngelakuin dosa yang nggak kerasa. Iya kan?

2. Rencana kuliah lagi
Walau udah memasuki kepala 3. Aku masih pengen kuliah lagi. Pengen kejar cita-cita kalau anak-anak udah pada agak gede nanti. Menjadi ibu rumah tangga bukanlah alasan kita untuk mengubur mimpi-mimpi kita. Kita hanya menundanya sebentar untuk sesuatu yang lebih prioritas lagi. Dan ada yang harus kita ingat bahwa setiap orang memiliki ukuran sepatu yang berbeda-beda. Jadi jangan pernah mengukur sepatu orang lain sama dengan ukuran sepatu kita begitu pun sebaliknya

3. Menjadi Blogger Profesional
Menulis dan menjadi seorang blogger adalah salah satu caraku untuk berbagi. Begitulah caraku untuk memiliki peran di masyarakat. Karena sesungguhnya kita punya tanggung jawab bersama untuk mengedukasi masyarakat kita dan lakukanlah dengan cara kita masing-masing. Karena setiap orang memiliki skill yang berbeda-beda.

Baca juga: PENTINGNYA MENULIS BAGI SEORANG IBU

Baca juga: SATU TAHUN NGEBLOG. 8 HAL INI YANG TIDAK TERDUGA SAYA CAPAI

Nah, begitu caraku memaknai usia 30 tahun dan cara mempersiapkannya. Kalau cara Bunda gimana? Boleh banget nih berbagi ilmunya untuk aku yang baru ini 😉

31 comments

  1. Saya pun juga wes 30 tahun mbak, malah udah lewat 5 bulan 😂. Tapi, ya harus diterima aja, disyukuri dan dijalani. Keep istiqomah dalam jalan kebaikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus donk semangat 😂.
      Penuh tantangan di usia 30 tahun, terutama tantangan kesabaran dalam menghadapi anak

      Delete
  2. Aku malah nggak sabar buat masuk usia 30 Bun. Kayanya baru rencana nikah sekitar usia itu, mau S2 juga, dan pengen bikin usaha. Semoga dikabulkan Allah ya Bu :D

    ReplyDelete
  3. Ihh ihh uni jadi lupa unmur niiih

    ReplyDelete
  4. Empat tahun lagi saya umur 30 hehe. Kalau saya untuk jaga kesehatan yang rasanya masih kurang. Saya jarang olahraga, makan dan minum juga masih sesukanya ckckck. Benar harus lebih disiplin dan peduli kesehatan

    ReplyDelete
  5. wahhh iyaa aku juga mulai mendekati usia 30, kadang ga mikir sampe kesana, aku belom persiapan mbak... semoga persiapannya mbak matang dan bisa terwujud ya harapannya .. aamiin

    ReplyDelete
  6. Beda satu dekade usia kita mba hehehe...sy lebih tua maksudnya tp rencana no 1 nya sama hihihi

    ReplyDelete
  7. Selamat ulang tahun mama eryshaaaa. Sehat selalu dan terus semangat share ilmu di blog yak. Amiin

    ReplyDelete
  8. Ini bener banget perkara menerima dan olahraga. Saya yang udah hampir kepala 3 merasa banget badan saya cepat lelahnya. Dan kadang kurang banget bersyukur

    ReplyDelete
  9. Begadang.. yes, me timenya saat semua tertidur pulaaas. Xixixi.. itu mulai saya lakukan setelah saya resign. Kalau saat kerja mah me timenya diwaktu menunggu jemputan suami.. xixixi..

    Semangat mbaa.. jangan pernah merasa tua. Baru usia 30th. Saya yg sdh 40th masih merasa muda.. xixixi.. karena kalau secara batin ngerasa tua, maka semua organ tubuh akan sepakat bilang kita tua, jadi kinerja pun akan berasa spt org tua. *imho

    ReplyDelete
  10. Loveee this article, sebagai perempuan yang masih single (kali nemu jodoh gara2 liat komen ini hahahaha) di usia 35 tahun aku seperti merasa tertohok di poin 1 dan 2, belajar menerima dan semakin dekat dengan kematian. Jadi banyak merenung habis baca ini. Terima kasih insightnya Mba

    ReplyDelete
  11. Dulu kupikir masuk usia 30 tahun jg gmn gtu, tapi setelah terlewati ya biasa aja hihihi. Yg penting bersyukur aja dan berusaha jd lbh baik drpd sebelum2nya, soal usia itu cuma hitungan angka, aku anggepnya gtu sih mbk :D

    ReplyDelete
  12. Rulisannya bagus dan inspiratif menggambarkan fase matang seorang bunda yang telah menginjak usia kepala tiga. Hem, kala saya seusi aitu malah lajabf galau yang lom nikah. Nikahnya di usia 33, telat, namun alhamdulillah satu bulan setelah menikah langsung isi.
    Intinya, kesabaran itu juga perlu dalam fase usia berapa saja.
    Selamat milad, ya. Barokallau fii umrik. Milad suami saya juga sama tanggalnya. :)
    Saya suka dengan tujuan bunda untuk jadi blogger profesional, tanggung jawab untuk menedukasi masyarakat. Sebenarnya hal itu juga saya lakukan namun tak sadar, he he.
    Terima kasih. Salam hangat, ya, Bunda. Semoga usiua kita berkah. Usia saya sudah kepala 4 dan tetap belum mencapai pemahaman yang matang. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaminnn. Terima kasih banyak ya Bunda doanya. Met Milat juga untuk suaminya 🙏

      Delete
  13. Rencana kuliah lagi di usia 30 aku pun sudah merencanakan mbak. Sekalipun bukan Untuk kerja, ilmunya bisa manfaat untuk mendidik anakku di rumah. Karena jurusan yang akan aku ambil adalah PGTK. Pengen banget bisa maksimal ngajarin anakku Rayyan

    ReplyDelete
  14. Tulisannya menginspirasi, meski usiaku sudah lewat dari 30, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali

    ReplyDelete
  15. Saya sudah menginjak usia 35 tahun ini, kata teman sih, hidup saya makin terlihat lebih santai malahan. padahal saya single dan gak punya kerjaan tetap lho. *namanya juga freelancer*
    buat saya sih hidup yang penting disyukuri nikmat Allah SWT. Insya Allah selalu berkah di setiap umurnya ya.

    ReplyDelete
  16. Euhuhu.. Kita seumuran.
    Dan iya, cara memandang hidup sekarang tuh udah beda. Untuk segala kebutuhan selalu anak yang dinomor satukan.

    Wah salut, masih ingin kuliah. Aku rasanya udah ga sanggup. Hahha

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏