Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Cara mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan ataupun Teriakan

         
Foto : http://parentinganak.com/.jpg
           Banyak para orang tua bahkan pendidik di sekolah pun putus asa dengan perilaku anak. Tak banyak yang akhirnya menggunakan kekerasan baik itu kekerasan secara verbal maupun fisik. Tetapi sebenarnya kekerasan bukanlah solusi dalam mendidik anak, malah menambah permasalahan baru.

       

Nah gimana sich caranya mendisiplinkan anak tanpa kekerasan ataupun teriakan ?


1. Bangun bonding dengan anak
Kita tidak akan bisa membuat anak menurut dan mendengarkan kata-kata kita, jika kita tidak menjalin ikatan hati atau bonding dengan anak.

2. Ubah sudut pandang
Jika bunda menemukan keadaan anak sedang membantah intruksi kita, tak perlu marah atau merasa tidak dihargai karena anak tipe ini adalah tipe pemimpin. Pemimpin juga nggak suka kan kalau disuruh-suruh oleh orang lain dan kita harus bersyukur bahwa anak kita berani mengemukakan pendapatnya dan berpikir kritis. Jika anak harus menurut terus, dikhwatirkan akan membentuk pribadi anak yang mudah terbawa oleh orang lain apalagi di zaman dan pergaulan yang bebas saat ini.

3. Kerjasama
Harus ada kerjasama antara ayah dan bunda atau dengan orang-orang terdekat anak  dalam memberikan aturan dan batasan mana yang boleh mana yang tidak kepada anak dan sertai dengan alasannya. Misal : karena anak sedang batuk maka bunda melarang anak makan permen dan ayah pun ikut menerapkan aturan yang sama.
Jika tidak ada kerjasama dalam membuat batasan yang jelas maka anak akan mengalami kebingungan dan aturan atau kesepakatan akan sulit dibangun

4. Buatlah negosiasi atau kesepakatan dan konsekuensi
Buatlah negosiasi dan kesepakatan bersama dengan anak. Mengajak anak membuat kesepakatan untuk melatih anak mengemukakan pendapatnya, berpikir kritis, berani, merasa dihargai dan akan lebih mudah aturan itu terbangun karena kitapun mendengarkan pendapat anak dan jelaskan konsekuensinya jika anak melanggar

Trik membuat kesepakatan dengan anak:

a. Trik memberikan pilihan langsung

-  "Erysha mau makan dulu atau mewarnai dulu ?"
- "Erysha kita mau pergi keundangan. Jadi mau pakai baju warna pink atau biru?"

b. Trik dengan memberikan hitungan

"Erysha sekarang waktunya makan. Ayo bereskan mainannya dulu". Jika anak tidak mau, berikan ia pilihan " Erysha masih pengen maen ya ? Boleh, tapi cuma boleh sampai hitungan ke 10 atau 20 ya ? Mau pilih sampai hitungan ke berapa ?" Setelah itu. Mulailah kita menghitung dan ingatkan anak ketika hitungannya sudah hampir selesai. Jika anak melanggar buatlah konsekuensi yang sesuai dengan kematangan usia anak, misalnya dia tidak akan mendapatkan cemilannya dll

c. Trik dengan menggunakan  jam

"Erysha sekarang waktunya bobo malam sayang, yuk kita bobo!" Jika anak tetap ingin bermain dulu (jika lagi kegiatan bermain). Berikan anak pilihan dengan jam " Erysha masih pengen maen dulu ya? Boleh, tetapi cuma boleh 10 menit ya" atau "Erysha lihat sekarang arah jarum panjang jam lagi ke angka 1 nanti kalau arah jarum panjang jamnya ke angka 3, kita bobo ya!" dan ingatkan anak kembali jika waktunya hampir habis. Jika anak melanggar berikan konsekuensi misalnya dengan menggendong anak langsung ke kamarnya atau tidak dibacakan buku cerita.

d. Trik terbalik

Trik terbalik ini saya kutip dari tulisan Bunda Amalia Sinta yang berjudul "KAMU KOK NGEYEL BANGET SIH, DEK?. Maksud dari trik ini adalah melarang anak melakukan sesuatu yang kita inginkan.
Trik ini aku sesuaikan dengan pengalamanku sewaktu mengajar Misalnya: Fasha belum mau pulang ya?pengen temenin ibu guru dulu ya? Soalnya Fasha belum beresin alat tulisnya. Biasanya anak langsung segera mengikuti keinginan kita

5. Tegas dan Konsisten

Dalam menerapkan aturan atau kesepakatan harus tegas dan konsisten untuk menghindari anak menjadi bingung dan tidak mau lagi mengikuti kesepakatan. Jangan sampai hari ini kita bilang A dan besok berubah lagi menjadi B

6. Berikan anak reward

Jika anak berhasil mengikuti kesepakatan, berikan anak reward yang bisa berupa pujian yang efektif berdasarkan proses anak, pelukan dll

7. Berikan anak teladan yang baik

Jangan sampai kita menyuruh anak mandi sedangkan kitanya pun tidak suka mandi. Karena salah satu fase anak belajar adalah dengan meniru.



Referensi

Seminar Parenting "Teknik Mendisiplinkan Anak" di Hotel Hilton Bandung 2016

Pelatihan Parenting "Cara Membuat Anak Menurut" di Yayasan Laju Pendidikan

Amalia Sinta "KAMU KOK NGEYEL BANGET SIH, DEK? 10 Februari 2017

Pengalaman Mengajar

21 comments

  1. mengasuh anak itu memang gampang2 susah ya mbak...memang butuh kesabaran ekstra

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia bener teteh perlu sabar dan ilmu banget ya. Kita harus rajin nih ngecas terus sabar kita jangan sampai habis hihihi 😃

      Delete
  2. Tfs Mak, sangat bermanfaat buat calon ortu seperti saya, salam kenal ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya senang jika tulisan saya bisa bermanfaat dan membantu orang lain. Salam kenal juga ya 😘

      Delete
  3. Susaaah banget mendisiplinkan tanpa kekerasan. Paling ga pernah lah marah2 pas anak ga displin. PR banget nih.

    ReplyDelete
  4. Saya pun pengennya begitu. Tapi ya kadang kelepasan marah juga, sih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya bun. Trus akhirnya kita capek sendiri ya marah2 #balada emak2 😂

      Delete
  5. betul tapi kadang emosi yg meledak ay, sulit

    ReplyDelete
  6. betul mba cara2 gni emg efektif tp syg saya ga konsisten wkwkk masih aja emosi meledak duluan *astagfirulkah xixixi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang perempuan makhluj yang suka baperan ya bun. Pake perasaan. Ayo bun kita belajar konsisten. Saya juga sedang belajar 😃

      Delete
  7. Mbak, sering gagal yang poin kerjasama. Saya pakai aturan ini, Bapaknya itu..kwkwkw apalagi kalau aturan baru (belum pernah sebelumnya).

    Btw, thanks sudah ingetin kami para orang tua yang pelupa ini :D

    ReplyDelete
  8. Whuaa ternyata cara2 kami hampir sama dengan tulisan mba di atas.
    Trik menghitung, jam, dan terbalik dan semuanya so far berhasil.
    Terima kasih sharingnya mba.

    ReplyDelete
  9. Setuju... memberi teladan lebih baik daripada meminta anak berulangkali dengan nada berteriak.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏