Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Menumbuhkan Fitrah Iman Anak di Usia Keemasan

menumbuhkan fitrah iman anak di usia keemasan

Hai Ayah Bunda, hari ini saya kembali membagikan materi seminar parenting yang saya ikuti. Dimana, seminar ini diadakan oleh Sygma Daya Insani, pelopor buku-buku edukasi islami. Saya suka dengan visi misi dari Sygma Daya Insani yang benar-benar mengedukasi banyak orang dari seminar-seminar yang mereka adakan dan melalui produk mereka pun yang tak kalah mengedukasinya. Nah, hari ini judul seminarnya adalah "Menumbuhkan Fitrah Iman Anak Di Usia Keemasan". Kalau begitu, yuk kita berkenalan dengan narasumbernya, ya!

🍃🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾

Biodata Narasumber

Nama :  Henny Ika Puspitrini
Nama Panggilan : Henny
Tempat Tanggal Lahir: Kediri, 6 Juli 1982
Email : hensalkdr@gmail.com
Status : menikah
Anak : 3

Aktifitas
Ibu rumah tangga produktif dengan home education 3 anaknya, menulis

Profesi
Penulis Buku

Wah beliau ini sudah mengeluarkan 3 buku lho, Ayah Bunda dan ibu yang produktif sekali 😃

🍃🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾🍃🌾

Menumbuhkan Fitrah Iman Anak di Usia Keemasan

By: Henny Ika Puspitrini

sholat

Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Paling tidak ada 4 fitrah yang melekat bersamanya. Fitrah iman, salah satunya. Dan yang namanya fitrah, jika diselewengkan, yang terjadi adalah kerusakan. Fitrahnya anak usia dini adalah bermain dan bebas di alam, maka ketika anak mendapatkan perilaku otoriter dari orang tuanya, yang terjadi adalah kemurungan. Anak tumbuh dalam tekanan.

            Fitrah iman. Ehm, fitrah ini memang penting ditumbuhkan dalam diri anak ketika masih usia 0-7 tahun. Mengapa? Mengingat periode usia selanjutnya 7-10 tahun adalah masa dimana anak berlatih menjalankan syariat. Belajar sholat, puasa, menutup aurat, dsb ada dalam periode usia ini. Jika, pada periode ini anak belum tumbuh kesadaran dan kecintaannya kepada Allah maka mengajak anak menjalankan syariat akan mengalami kendala. Sholat subuh pun akhirnya masih mengandalkan teriakan dan teguran orang tua. Maka, menjadi penting menumbuhkan fitrah iman ketika anak masih usia dini. Berikut ini beberapa tipsnya.

Tips Menumbuhkan Fitrah Iman Anak Di Usia Keemasan


            Sering mengajak anak ke alam bebas. Bukankah Nabi Muhammad semasa kecil dulu juga merenungi siapa dibalik alam semesta itu, karena sering bergelut dengan alam? Menjadi penggembala menjadikan Muhammad kecil penasaran siapa pencipta alam semesta. Nah, demikianlah fitrah iman itu tumbuh. Anak suka lho main air, pasir, tanah, hujan-hujanan, mendaki gunung, dsb. Momen mereka berinteraksi dengan alam itu lantas dimanfaatkan untuk menumbuhkan fitrah iman.

            “Bunda, kok di sini hujan, di sana nggak hujan?”

            “Iya, sayang. Allah itu keren, kan? Bisa menciptakan dan menurunkan hujan.”

            Itu salah satu contohnya. Yang tak kalah penting adalah memang kosakata yang didengar anak adalah kata “Allah”. Tentu sifat dan nama Allah yang baik seperti Allah Maha Pencipta, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Memberi, dsb. Pokoknya Allah itu keren di hadapan anak. Ketika anak makan, orang tua bertanya,”Dari mana nasi? Dari mana tempe?” Ketika jalan-jalan sambil mengamati dedaunan, kok, ada yang panjang dan ada yang pendek, itu pun bisa menjadi tema menarik untuk diperbincangkan dengan anak untuk menumbuhkan fitrah iman.

            Selanjutnya, perbanyak aroma dan nuansa keshalihan. Bukan dengan menggegas anak untuk belajar sholat, menutup aurat, dsb. Namun lebih kepada lingkungannya menunjukkan bahwa lisan dan amal adalah bukti nyata kecintaan kepada Allah. Kala anak sering mendengar dan melihat maka akan tumbuh dalam benak pikirannya, begitulah mencintai Allah. Biarkan anak ikut ke masjid dan menikmati masjid. Biarkan anak menirukan gerakan sholat dengan rasa senang, bukan sengaja dibiasakan dengan menggegasnya.

            Dan, tak lupa, sering-sering orang tua berdialog dengan anak tentang peristiwa yang dialaminya, lalu arahkan tentang Allah. Misalkan anak kehilangan mainannya. Maka, bahaslah hal tersebut bersama anak. Mainan bisa hilang? Makanan bisa berkurang? Lalu apa yang tidak boleh berkurang? Orang tua bisa mengajak anak berpikir, bagaimana jika cinta ayah bundanya berkurang kepadanya? Mau? Anak pasti menjawab,”Tidak mau!” Nah, demikian itulah seharusnya cinta manusia kepada Allah. Tidak boleh berkurang.

            Selain itu, berdialog dengan anak ketika menjelang tidurnya adalah saat yang tepat untuk menumbuhkan fitrah imannya. Semacam refleksi setelah seharian menjalani hari. Tanyakan kepada anak apa yang membuatnya bahagia dan sedih atau emosi lainnya. Misalkan ketika anak berkata bahwa hari ini bahagia karena sudah bisa makan es krim, orang tua bisa mengingatkan kembali tentang bagaimana es krim mencair, siapa yang memberi es krim, dsb. Ajak anak tergali terus wawasannya tentang Allah. Lambat laut, cinta kepada Allah akan tertanam dalam diri anak.

          Fitrah iman itu sebenarnya sudah ada dalam diri anak. Tugas orang tua hanya menumbuhkannya agar tidak menyimpang dan memang sesuai dengan fitrahnya. Bukankah tujuan utama dan pertama mendidik anak adalah agar bertaqwa kepadaNya? Maka, menumbuhkan fitrah iman anak merupakan keniscayaan.

Sesi Pertanyaan

mengaji

1⃣ 🌸🌸🌸🌸🌸
Nama : Hamba Allah
kota : Ciamis
Usia Anak : 12 th

Pertanyaan:
Anak sudah terkontaminasi dengan film india dewa-dewa. Akhirnya, anak bingung dewa itu siapa, Allah itu siapa. bagaimana menyikapinya? Dan anak suka sholat asal-asalan. Bagaimana membimbingnya?

Jawaban

Ya Allah, Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita serta petunjukNya untuk mendidik anak-anak kita. Ketika anak usia mulai 7 tahun sudah bisa diajak bernalar, mana yang baik dan mana buruk. Jika, konsep Allah sejak dini bahwa Allah itu 1 tertanam dengan baik, maka ketika mendapati tentang dewa, seharusnya anak tahu perbedaannya.

Dewa tak hanya ada 1. Mana mungkin dewa adalah Allah? Yang paling itu ya hanya 1. Yang bisa menciptakan manusia, seharusnya sudah otomatis bisa menciptakan langit, dsb. Jika, yang menciptakan  beda-beda, pantaskah disebut Yang Maha?

12 tahun masa bisa diajak diskusi yang mengasah daya pikirnya. hindarkan doktrin-doktrin agama. seperti halny ketika seorang remaja dulu ingin berzina, rasulullah tidak melarangnya langsung, namun diajak berdiskusi bagamaina jika ibu, saudara perempuannya dizinai. maka remaja laki-laki itu tak jadi ingin berzina. Dan yang penting juga, hindarkan film-film tersebut dari anak.

wallahu a'lam

2⃣🌸🌸🌸🌸🌸
Nama : Pipit
Kota : Bandung
Usia Anak : 4 tahun 3 bulan

Pertanyaan :
Bun maaf, putra saya usia segitu anaknya nggak bisa diam, gerak dan bicara pun segala diceritakan, sepertinya bakatnya di bercerita karena dia bisa menceritakan gambar menjadi sebuah cerita walau ngaco.Nah, pertanyaannya bagaimana mengembangkannya supaya makin terasah? atau sangkaan saya tentang bakatnya salah?

Jawaban

waalaikumussalam Bun Pipit.
MasyaaAllah ya anaknya. Nggak apa-apa, anak aktif bergerak selama masa keemasan. Agar dewasanya tidak kekanak-kanakkan dan murung. Jika, anak suka bercerita bagus itu.

Jadilah pendengar yang baik. jika, apa yang didengarnya selalu diceritakan kembali, maka sebaiknya orangtua bercerita tentang Allah, Rasulullah, dan Al-quran diperbanyak. ketika anak bisa menceritakan kembali,  sudah selangkah lebih baik untuk internalisasi nilainya. Makanya, memilih buku bacaan anak ketika usia dini itu penting. Sebisa mungkin no tivi, no gadget. perlihatkan anak awan, langit, cacing, air, hujan, dsb, dan minta anak bercerita. Lalu, arahkan kepada Allah.  Bakat pasnya akan terlihat ketika anak berusia 11 tahun secara patennya

3⃣ 🌸🌸🌸🌸
Nama: lina
Kota: Bandung
Usia Anak: 3 th

Pertanyaan:
Bagaimana cara memberikan jawaban yang tepat untuk anak usia 3 th, jika anak bertanya Allah itu ada dimana bu?

Jawaban

Ibu lina yang dijaga Allah, masyaaAllah ya anaknya yang 3 tahun. Jawab sesuai usia anak bu, Allah ada di atas arsy. Usahakan menjawab tidak bertele-tele, singkat saja.

4⃣ 🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Nama: Riska
Kota: Bogor
Usia Anak: 13 bulan

Pertanyaan:
Bagaimana caranya agar anak usia 13 bln, bisa mengerti kalau ibunya sedang solat? Kebetulan saya jauh dari orang tua. Jadi, kalau sedang solat, kadang sejadah di kusutin mukena saya ditarik
wallahu a'lam

Jawaban

waalaikumussalam Bun Riska. MasyaAllah anakny seneng membersamai ibunya ketika sholat. itu sudah modal agar tumbuh iman dalam diri anak. Bunda tidak perlu risau, anak tidak mengerti kalau Bunda sedang sholat. Anak usia 13 bln mah, masa sensori motorik. Apa saja ingin disentuh, dimakan, dicium, dsb.

Baginya mukena dan sajadah itu mainan. Bunda bahkan bisa memasukkan nilai iman ini kepada anak karena usia 0-3 thn itu adalah masa anak menyerap semua info tanpa saringan. Bunda bisa berkata ketika anak menarik mukena dan sajadah, "masyaaAllah anak ibu (sebut namanya), kekasih Allah, sedang sholat ya, tadi. ibu suka kamu cinta Allah melalui sholat."

Jadi, nikmati saja, Bun! Memang akan mengganggu konsentrasi kita ketika sholat. Tapi, ini jadi tantangan buat kita untuk belajar lebih khusyu. Kita sendiri memang harus memperkuat iman kepada Allah, Sang Maha Ghaib.

5⃣ 🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Nama: Fetri
Kota: Lampung
Usia Anak: 7 tahun

Pertanyaan:
Bagaimana tips menanamkan anak untuk bersyukur dan sholat 5 waktunya?

Jawaban

Agar anak bersyukur:
1. sekali-kali berikan anak makanan yang, wah. namun, sekali-kali ajak anak makan apa adanya, bahkan mungkin yang tidak disukainya. Anak akan berpikir bagaimana seharusnya bersikap
2. ajak anak mendetailkan nikmatnya dia terima dari siapa, dari mana, dan bagaimana bisa sampai ke dia. Anak akan berpikir bahwa itu tidaklah sederhana.
3. kisahkan kisah Rasulullah yang tidak pernah mengeluh tidur tanpa kasur, 2 bulan hanya makan kurma dan air, dsb.
4. ajak anak ke panti asuhan, ke rumah sakit, dsb.

Untuk sholat 5 waktu. Targetkan dahulu tidak bolong, bertahap, jangan buru-buru meminta anak tertib, hafal bacaan, khusyuk, sesuai rakaatnya. lha, kita saja yang dewasa juga susah untuk khusyuk.

Anak saya 7,5 thn sholatnya juga kadang suka 1 rakaat saja. hihihi. Tapi, alhamdulillah nggak pernah bolong. Bahkan sering mengajak ayahnya ke masjid. Yang penting landasan imannya harus dipastikan cukup kuat.

Baca juga: Pentingnya Pendidikan Berbasis Adab Dalam Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini

Peran orangtua sesuai gender anak sangat penting. Anak laki-laki berarti belajar sama ayahnya anak perempuan sama ibunya

👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏

Wah, subhanallah materinya dijelaskan dengan detail, ya Ayah Bunda. Bagaimana cara menumbuhkan fitrah iman anak di usia keemasan. Kenalkan dan tumbuhkan rasa cinta anak pada Allah melalui kehidupan sehari-hari.

"Ajarkanlah anak untuk mencintai Tuhannya dari sejak dini. Agar kelak Ia beribadah, bukan karena rasa takutnya pada Tuhannya tetapi karena rasa cintanya kepada Tuhannya"

Dan ajak anak berperan sesuai dengan gendernya. Kenapa? Agar anak tumbuh dengan pribady yang tahu posisinya dan gendernya. Untuk menghindari anak menjadi pelaku dan korban LGBT nantinya. Ikhhh, seremm kan ya. Kalau begitu, yuk kita belajar dari sekarang ya, Ayah Bunda 😃.

Selamat Belajarrrrrrr

22 comments

  1. Diusia keemasan, sebelum muncul usia keperakan ( ubanan ) sepertinya sangat penting untuk mengajarkan anak tentang ketaatan dan Keimanan agar menjadi anak yg soleh/ sholehah .

    ReplyDelete
  2. Masya Allah.. Benar bun usia dini adl kesempatan emas kt buat memantapkan iman si kecil. Ini saja sulit terbentuk krn si kecil mmg suka berimajinasi n dy lbh suka klo Tuhan it sesuai dg imajinasinya.. Baru2 ini bahkan anak sy jg suka bgt kepo sm fisik nabi muhammad n minta gambar.. Muter2 si emak jelasin.. Haha.. Makasih tulisannya bunda.. Membantu sekali..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah anaknya bagus ya bun kritis, jadi bkin emaknya berpikir terus untuk jawabnya. Sama2 bunda. Senang bisa bermanfaat 😃

      Delete
  3. MasyaAllah.... Makasih sharing nya ya mba... anak2 saya sering melontarkan banyak pertanyaan mengenai ketuhanan, kadang saya kewalahan dlm menjawabnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allhamdulillah anaknya kritis ya bun. Bikin bundanya muter otak terus buat jawabnya 😃

      Delete
  4. Makasih sharingnya, semoga bisa saya praktekkan

    ReplyDelete
  5. Bagus sekali Mba tulisannya, berguna banget untuk para orang tua dan calon orang tua.

    ReplyDelete
  6. Subhanalloh, sangat mendidik. Sepertinya saya harus mengoleksi buku ini , Mbak. Karena saya sendiri pun kadang-kadang suka bingung dan hilang arah saat menndidik anak-anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bun. Sekarang sudah banyak buku tentang fitrah anak ini

      Delete
  7. Makasih ya mbaaa tulisannya... fitrah anak tinggal gimana orang tuanya ya mbaaa. Mudah2an aku bisaa.
    Kadang kebingungan utk menjawab hihi, subhanallah anak2 yg pintar ya berarti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bunda. Semoga kita bisa mengimbangi kepintaran anak juga ya dengan menjadi ortu yang mau belajar 😃

      Delete
  8. Subhanallah, sangat mendidik! Terimakasih sharenya mbak, semoga bisa kupraktikan di masa depan :D

    ReplyDelete
  9. selama mada liburan paud, aku lagi membiasakan mada ke masjid tiap maghriban, kebetulan adik2 cowokku suka masjid jadi tiap jam setengah 6 sore aku nganter mada ke rumah ibuku ... aku pengin ngenalin ke mada klo ke masjid itu asyik dan gak kudu nunggu hari jumat ato lebaran, alhamdulillah anaknya excited dan di masjid komplek tempat tinggal ibuku memang ramah anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allhamdulillah ya Bun kalau lingkungan pun mendukung proses belajar anak kita 😃

      Delete
  10. makasih sharingnyaaa bun... love :)

    ReplyDelete
  11. Sepakat kak.perbanyak dialog.anak2 slalu penuh pertanyaan.tugas kitalah utk tdk pernah lelah menjawab meski kerap pertanyaannya ajaib2 ..nice post

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏