Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Saat Berharga Untuk Anak Kita


Ayah bunda, apakah kita benar-benar mengenal masing-masing anak kita ?,
Apakah kita benar-benar mengerti anak-anak kita ?
Apakah kita mencintai mereka ? Apakah mereka merasa kita mencintai mereka ?
Jawablah dengan jujur !

Ayah bunda, pada masa kecil anaklah yang memerlukan kita orang tuanya. Tetapi perkembangan anak di masa yang akan datang baik perlakuannya kepada kita dan seberapa besar anak-anak mendoakan kita. Itu semua tergantung sebagaimana kita meluangkan waktu dimasa kecil anak. Semuanya berakar di sana. Yuk kita tengok kembali pola asuh kita selama ini terhadap mereka, termasuk yang manakah pola asuh kita dan apakah pola asuh kita selama ini sudah tepat?

             

Ada 6 jenis pola asuh yaitu ?

1. Pola asuh diktator
Pola asuh ini sangat keras pada anak. Menetapkan aturan yang sifatnya saklek tanpa mau tahu perasaan anak. Anak bisa sukses dengan pola asuh ini tetapi memberikan dampak buruk pada anak seperti anak memiliki sifat yang keras pula, tidak dekat dengan orang tua dan bisa jadi pemberontak

2. Pola asuh yang keras
Pola asuh yang no 2 ini hampir sama dengan pola asuh yang pertama. Hanya saja tidak sekeras pola asuh yang pertama.

3. Pola asuh otoritas atau otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh yang melibatkan anak dan perasaan anak di dalamnya tetapi tetap keputusan orang tua yang buat. Pola asuh ini paling baik untuk anak dibandingkan pola asuh yang lain karena pola asuh ini memberikan dampak yang positif antara hubungan orang tua dan anak menjadi dekat, menjadikan anak kreatif, percaya diri, berani mengeluarkan pendapatnya dan bisa diajak untuk berpikir. Kedekatannya dengan orang tua yang begitu kuat sehingga sampai besar pun anak akan ingat dengan nasehat orang tuanya.

4. Pola asuh demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang melibatkan perasaan anak sepenuhnya.

Pola asuh demokratis ini ada 2 yaitu:
- Betul-betul mekanisme pendapat semuanya dari anak dan resiko anak sendiri yang tanggung
- Mengajak anak untuk merevisi pendapat anak jika pendapat anak lemah

Nah dari pola asuh demokratis ini yang bagus adalah demoktaris yang ke dua. Karena pada umumnya anak belum mampu berpikir dengan matang dan bijak dalam berpendapat sehingga orang tua perlu merevisi pendapat anak. Pola asuh dengan demokratis ini baik tetapi masih memiliki dampak buruk yaitu kurang kuatnya hubungan antar saudara kandung atau kurangnya empati dengan saudara. Sebab anak-anak akan menjadi egois ingin pendapat mereka yang paling didahulukan oleh orang tuanya dibandingkan pendapat saudaranya yang lain

5. Pola asuh permisiv
Pola asuh permisiv ini yaitu pola asuh yang memberikan kelonggaran dan kebebasan pada anak tanpa pengawasan dan kontrol yang baik dari orang tua atau pola asuh dengan memanjakan anak.

Pola asuh ini tidak baik ya ayah bunda karena memanjakan anak akan membuat anak tidak belajar menghargai sebuah proses, kurang berempati pada orang lain, ketergantungan pada orang tua, menjadikan anak tidak mandiri, dan tidak tangguh menghadapi kesulitan hidup di masa yang akan datang

6. Pola asuh yang selalu membela anak
Pola asuh ini yang paling tidak baik untuk anak karena sesalah apapun anak orang tua akan selalu membela anak

                 

Ayah bunda, dari semua tipe pola asuh itu yang terpenting adalah bagaimana cara kita meluangkan waktu bersama anak-anak kita. Banyak orang tua yang mempunyai banyak waktu luang tetapi tetap mengabaikan perasaan anak. Ketika orang tua sering mengabaikan perasaan anak ketika itu anak akan belajar untuk tidak memerlukan orang tuanya lagi.

     Banyak orang tua yang bertanya-tanya di masa remaja anaknya “Kok anakku ga mau nurut sih ma kata-kataku ? Kok anakku diajak ngobrol malah asyik dengan handphonenya ? Kok anakku di rumah lebih senang mengurung diri di kamar daripada ngumpul dengan keluarganya ? Dll. Itu semua karena kita yang telah mengabaikan anak dimasa kecilnya sehingga anak tidak lagi nyaman berdekatan dengan orang tuanya. Itu semua seringnya orang tua yang tidak fokus mendengarkan cerita anak dan tidak menemaninya hingga mereka mencari kenyamanan selain orang tuanya di luar sana. Di saat itulah orang tua perlu berhati-hati karena anak akan lebih mudah terkontaminasi dari pengaruh buruk yang datangnya dari luar

        Terkadang banyak orang tua yang tanpa disadari begitu sibuk dengan pekerjaan mereka dan urusan mereka masing-masing sehingga melupakan kebutuhan anak.

         Termasuk ibu rumah tangga juga bisa disibukkan dengan pekerjaan rumah tetapi lupa menstimulus anak dan lupa membersamai jiwa anak dalam hari-harinya di rumah.

 “How long do you spends your time for them ? Spending time is very different from having time. We have a lot of time everyday... but we rarely spend our time for children”

        Ayah bunda, buatlah anak taat dan patuh pada kita dengan menyentuh hatinya. Jangan membuat anak taat pada kita dengan rasa takut karena ketika rasa takut itu hilang, lepaslah ketaatan anak itu.

        Termasuk jangan suka menakut-nakuti anak dengan ayahnya ya bun atau dengan badut dan lain-lain hanya agar anak menuruti perkataan kita. Bekalilah diri kita dengan ilmu mendisiplinkan anak tanpa menakut-nakuti anak dan tanpa kekerasan pada anak.

Ada 2 hal penting yang perlu kita miliki sebagai orang tua :

1. Kepercayaan anak pada kita

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا


Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (An-nisa:9)

Ayah bunda dari terjemahan surat An Nisa:9, Allah memerintahkan pada kita untuk membiasakan perkataan yang benar pada anak maka anak akan belajar percaya pada kita.

“What money can buy ? You can’t make everybody happy with your money. You can't buy your children trust with candies. Buy them whit your kindness & attetion” 

Benar itu seperti apa ya ?
- Bukan sekedar jujur
- Jujur
- Tidak menutupi kebenaran
- Tidak mengandung kebohongan
- Mau mengakui kesalahan pada anak.

Jadi jangan suka membohongi anak ya ayah bunda sekalipun dalam hal bercanda pun tidak diperbolehkan. Terkadang suka banyak ya orang tua yang berkata pada anaknya “De ayo pulang ke rumah, klo nggak bunda tinggalin. Bunda mau pergi ke pasar !” padahal sebenarnya kita tidak ke pasar, kita  berbohong agar anak mau pulang dan masih banyak contoh lain yang membohongi anak. Jangan lakukan ini ya ayah bunda karena anak akan belajar untuk tidak percaya pada orang tuanya dan anak pun akan belajar bahwa berbohong itu diperbolehkan.

“if there is no trust, can you ask their respect ? If there is no trust, will there be a strong emotional bonding with you inside their heart ? We can go togother with our children. But is it togetherness ? It's completely different”

2. Rasa hormat
Banyak ya ayah bunda kita lihat anak-anak zaman sekarang tidak menghormati orang tuanya. Itu semua karena hilangnya respek anak terhadap orang tuanya sendiri yang diakibatkan dari kesalahan orang tua itu sendiri. Hiks sedih ya.

Begini cara menumbuhkan rasa hormat anak pada orang tuanya :



- Membangun kedekatan yang baik pada anak (bonding)
Ini penting sekali ya ayah bunda kita tanamkan pada anak sedini mungkin. Ketika bonding orang tua dan anak sudah kuat dari dalam maka sampai kapanpun orang tua akan akan selalu ada di hati anak dan anak pun akan selalu mengikuti kata-kata orang tuanya bahkan ketika orang tuanya telah tiada

- Mempunyai itikad yang baik pada anak
Banyak nih dari kita sebagai orang tua yang suka melarang-larang anak tanpa memberikan penjelasan yang baik pada anak mengapa kita melarang mereka. Sehingga anak pun tidak tahu niat baik dan alasan dari larangan kita.

Jadi ayah bunda jika kira melarang anak jelaskan alasannya dan maksud baik kita mengapa kita melarang agar anak tahu itikad baik dari kita terhadap mereka, selain itu agar anak tidak salah paham pada orang tuanya dan tidak beranggapan bahwa orang tuanya egois terhadap mereka

- Buat anak merasa dicintai
Tahukah ayah bunda banyak anak yang merasa tidak dicintai oleh orang tuanya. Misalnya seperti ketika anak baru pulang sekolah, yang pertama kita tanyakan bukan bagaimana perasaan anak menghadapi ujiannya di sekolah tetapi malah mengancam anak “awas ya kalo nilai ujian kamu jelek”. Dari sana anak belajar bahwa nilai ujian itu lebih penting dan lebih dicintai dari dirinya. Oleh sebab itu berhati-hatilah kita dengan perasaan anak. Mungkin masih banyak perbuatan yang lain yang tanpa kita sadari anak merasa tak dicintai oleh diri kita.

- Buat anak merasa diperjuangkan oleh orang tuanya
Buatlah anak merasa diperjuangkan oleh kita dengan memberikan sesuatu yang berkesan baginya. Misalnya “Erysha bunda beliin makanan kesukaan Erysha lho, padahal tadi antrinya lama tapi karena inget Erysha suka makanan itu jadi bunda bela-belain antri deh demi anak kesayangan bunda”

Terkadang drama kecil seperti itu perlu kita ceritakan pada anak agar anak merasa diperjuangkan oleh kita orang tuanya, karena terkadang anak belum mampu menangkap perasaan cinta orang tuanya terhadapnya. Oleh sebab itu mengungkapkan rasa cinta  dengan kata-kata itu diperlukan agar anak merasa dirinya begitu berarti bagi orang tuanya.

Sebagai orang tua tidak cukup kita hanya sekedar  menyayangi anak. Tetapi juga harus mentarbiyahkan anak. Tarbiyah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah pendidikan.

Tarbiyah itu harus meliputi beberapa hal yaitu :
1. Memperhatikan anak
2. Mengawasi anak
3. Mencintai anak
4. Melindungi anak
5. Mengajarkan anak
6. Melatih anak
7. Mendidik mereka

Ayah bunda, salah satu amalan yang tidak terputus amalannya setelah kita meninggal yaitu doa anak yang sholeh untuk orang tuanya.

        Nah bagaimana kita berharap anak-anak kita mendoakan kita ? Jika kita tidak mendidik anak-anak kita menjadi anak yang sholeh.
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ


Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya (surat At-Tur ayat 21)

Tak inginkah kita berkumpul kembali dengan anak dan cucu kita dalam ikatan keimanan di syurgaNya nanti ?

Baca Juga : Ingin Dikenang Seperti Apakah Kita Oleh Anak Kita ? Yuk Ikuti 10 Cara Mengukir Kenangan Manis Di Hati Anak 


   Ayah bunda, luangkanlah waktu bersama anakmu, kerena kebutuhan anak bukan hanya makan, punya tempat tinggal, dan pakaian. Tetapi juga butuh untuk ditemani, butuh tempat berbagi, butuh pengakuan dan butuh merasa dicintai. Temanilah mereka, bacakan buku cerita untuk mereka, bermainlah dengan mereka, dengarkan cerita2 mereka, tertawalah bersama mereka dan hadirlah disaat-saat mereka membutuhkanmu. Jangan mengabaikan perasaan mereka. Karena masa kecil mereka tak akan pernah terulang kembali. Perlakuan mereka di masa mendatang terhadapmu tergantung kamu memperlakukan mereka dimasa kanak2nya. Untuk itu jadilah sebaik-baik orang tua bagi anak-anakmu.

Referensi
Seminar Parenting Ramadhan " Saat berharga Untuk Anak Kita" oleh Ustad M. Fauzil Adhim ahli (Parenting Pernikahan, Parenting Islami, dan Penulis Buku Best Seller)

     



23 comments

  1. Wah membaca tipe pola asuh di tulisan ini jadi sedikit banyak tercerahkan, ditunggu kelanjutannya ya mba ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. In sha Allah siap bunda. Terima kasih ya sudah berkunjung 😃

      Delete
  2. Makjleb, keren bunda refrensinya, poin poin nya ringan tapi berisi. Buat saya belajar lagi menjadi orgtua yang baik.
    Izin share yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allhamdulillah. Semoga bermanfaat bunda. Terima ksh sudah berkunjung 😃

      Delete
  3. Wahhhh kerennn banget, saya sebagai anak merasa bangga sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allhamdulillah klo gtu ya bersyukur punya ortu yang bisa memberikan apa yg anak btuhkan

      Delete
  4. huaaa.... bagus deh masukannya.
    semoga saya bisa menjadi ortu yg lebih baik lagi.
    thanks for sharing :)

    ReplyDelete
  5. Makasih informasinya, sangat bermanfaat, setelah membaca ini, saya jadi tau ada dimana posisi pola asuh yang kita terapkan untuk anak di rumah. Dan sepertinya, pola asuh saya masih campur aduk, kadang yang a dan kadang yang b, yah begitulah mba....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 mas. Tetapi memang sebaiknya perlu konsisten kita dalam menerapkan pola asub agar anak ga bingung dan kita bisa maksimal dalam mendidik anak2 kita. Semoga dimudahkan ya kita

      Delete
  6. Pola asuh yg tepat memang sangat penting sekali ya mba. Apalagi meluangkan waktu bersama anak. Terima kasih sharingnya ya

    ReplyDelete
  7. pembahasan yg disampaikan cukup detail. ternyata msh bnyk org tua yg menerapkan pola asuh kpd anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali bunda. Tinggal kita pilih mau pola asuh yang mana yang akan kita terapkan pada anak 😃

      Delete
  8. Makasih mbak artikelnya..
    Aku sering jadi ibu yang galak buat anak2..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 bunda. Semoga bikin kita semakin lebih baik lagi ya 😃

      Delete
  9. Wah, informasi yang sangat bermanfaat untuk tiap orang tua ini :)

    ReplyDelete
  10. alhamdulilah kayaknya aku dan suami termasuk demokratis mbak..insyaAllah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat mba kita dalam mendidik anak2 kita dengan pola asuh yg tpat pastinya 😃

      Delete
  11. Walaupun aku belum memiliki anak biologis, tapi aku punya dua anak asuh yang sangat kusayangi. Insya Allah ilmu parenting dari Bunda ini sangat bermanfaat buatku mengenal pola pengasuhan anak. Terima kasih ilmunya Bunda

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏