Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Sudahkah Kita Membuat Resolusi Untuk Menjadi Seseorang yang Produktif dalam Hidup Kita?

sudahkah kita membuat resolusi untuk menjadi seseorang yang produktif dalam hidup kita?
www.pixabay.com

Setiap orang memiliki versinya sendiri dalam memandang sebuah produktivitas diri dalam hidupnya. Begitu juga dengan saya. Bagi saya produktif itu, ketika kita mau berusaha untuk semakin lebih baik dalam memberikan yang terbaik untuk setiap peran yang kita jalani dengan bersandarkan kepada RidhoNya. Karena tidak mungkin kita beramal tetapi kita tidak tahu untuk siapa kita beramal. Dan membuat resolusi di tahun yang baru adalah langkah awal saya untuk lebih produktif lagi

Seseorang boleh menjalani hidupnya seperti air yang mengalir begitu saja. Tetapi, ketika kita ingin menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Cara hidup seperti air itu tidak bisa kita gunakan, karena air selalu mengalir begitu saja tanpa membuat sesuatu yang berarti

Dalam hidup kita harus memiliki tujuan. Baik itu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Dan resolusi itu adalah tujuan langkah pendek setiap tahunnya dari sebagian kecil tujuan besar yang ada di proposal hidup saya. Saya tidak ingin menjadi manusia yang biasa-biasa saja. Karena saya tahu, Dia menciptakan kita bukan untuk hal yang biasa

Resolusi membuat saya tahu apa saja yang ingin saya capai untuk menjadi seorang yang produktif dalam setiap peran saya. Resolusi akan selalu membawa saya kembali pada koridor yang telah saya rencanakan. Sehingga, membuat saya lebih fokus pada arah yang saya tuju. Jika, belum tercapai pun, tidak apa-apa. Yang terpenting saya telah berusaha. Karena saya tahu,

"Ada yang lebih penting dari sebuah hasil? Yaitu bagaimana kita bisa belajar dari namanya sebuah proses"

Dalam hidup saya, saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang ibu rumah tangga. Dan akhirnya di tengah perjalanan, saya memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, seorang guru pertama untuk anak saya, Erysha dan menunda semua mimpi-mimpi besar saya demi sebuah prioritas utama

Setiap orang memiliki prioritas berbeda-beda dalam setiap hidupnya dan kita tidak pernah bisa berhak mensjustice prioritas orang lain. Mengapa? Karena kita tidak pernah tahu keadaan dan setiap penggal episode kehidupan orang lain yang telah mereka lalui . Selalu ada sebuah konsekuensi dari setiap pilihan kita

"Jangan pernah mengukur sepatu orang lain dengan sepatu kita. Karena setiap orang memiliki ukuran yang berbeda-beda begitu pun sebaliknya"

Sejak menjadi ibu rumah tangga, saya mulai menyadari bahwa rasanya sayang sekali jika ilmu pendidikan saya dengan latar belakang pendidikan luar biasa, pengalaman mengajar saya yang bertahun-tahun dan ilmu dari hasil seminar parenting yang saya ikuti dimana-mana hanya saya gunakan untuk diri saya sendiri. Lalu, saya putuskanlah untuk berbagi ilmu melalui tulisan dan belajar untuk membuat sebuah blog. Itu adalah salah satu resolusi saya yang tercapai di tahun ini.

Bagi saya, seorang ibu rumah tangga walau waktunya lebih banyak digunakan di rumah. Harus tetap mau belajar. Jika tidak mau belajar, bagaimana kita memiliki ilmu untuk mendidik anak-anak kita? Mau bekal apa yang akan kita berikan pada anak-anak kita, jika kita ibunya tidak mau belajar?

ibu, tantangan zaman, belajar
www.pixabay.com

"Setiap saat ilmu terus mengalami pembaruan. Sehingga mengharuskan kita sebagai orangtua perlu belajar di setiap waktunya. Karena salah satu tantangan kita sebagai orangtua adalah bagaimana cara mendidik anak sesuai dengan zamannya"

Akhirnya saya putuskan resolusi saya di tahun 2018 untuk menjadi seseorang yang produktif adalah

1. Peran saya di masyarakat, saya ingin menjadi seorang Blogger Profesional



blogger profesional
www.pixabay.com

"Kaya itu bukan karena apa yang kita dapatkan. Tetapi karena apa yang kita berikan. Semakin banyak kita memberi. Maka, semakin banyak pula kita mendapatkan"

Dan menulis adalah salah satu cara saya dalam memberi. Saya berharap lewat sebuah tulisan,  mampu mengingatkan diri saya sendiri dan mengedukasi masyarakat sebagai tanggung jawab saya dari bagian masyarakat itu sendiri

2. Peran saya sebagai istri, saya ingin menjadi pendengar yang baik untuk suami


memahami pasangan
www.pixabay.com

"Dalam hidup kita tidak perlu mencari seseorang yang sempurna. Asalkan kita menemukan seseorang yang mau memahami kita. Itu lebih dari cukup"

Dan bagi saya mengerti dan memahami pasangan itu proses belajar yang sangat panjang. Karena kita dan pasangan akan selalu berubah dalam setiap fasenya. Asalkan kita mau belajar untuk saling memahami karena-Nya, maka cinta akan selalu terawat dengan indahnya

Untuk saya cinta itu memberi. Karena orang yang cinta akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orang yang ia cintai. Begitu juga yang ingin saya lakukan pada lelaki yang sangat saya cintai

Sebagai istri saya pun ingin memberikan yang terbaik dari peran saya. Dan resolusi saya di tahun 2018 adalah ingin belajar menjadi pendengar yang baik untuk suami. Belajar mendengarkan curhatannya, keluh kesahnya, ceritanya dan mendengarkan apa yang ia rasakan lewat kata-katanya.

Karena saya ingin menjadi tempat ternyamannya setelah Tuhannya. Saya ingin selalu menjadi tempatnya untuk pulang dari ketidak nyamanannya di dunia luar. Saya ingin menjadi seseorang yang memang Ia butuhkan dan saya selalu mencatat itu di hati saya

Terkadang sebagai seorang perempuan yang senang berbicara. Membuat kita lebih senang didengarkan tetapi lupa untuk mendengarkan.

3. Peran saya sebagai ibu, saya ingin belajar mengendalikan emosi saya pada anak


mengendalikan emosi pada anak
www.pixabay.com

Sebagai seorang ibu membuat kesabaran kita selalu diuji. Dan saya merasa saya belum bisa sepenuhnya mengendalikan emosi saya. Sehingga saya butuh belajar dan latihan

"Bagaimana kita bisa mengajarkan anak untuk mengendalikan emosinya. Jika, kita orangtuanya sendiri pun belum bisa mengendalikan emosi kita"

4. Peran saya sebagai anak, saya  ingin lebih sering menanyai dan melihat keadaan mama


ibu, orangtua
www.pixabay.com

Sejak saya menikah, membuat Mama merasa semakin kesepian. Karena Mama telah kehilangan anaknya yang no 3 dan Papa. Dan kini saya jauh pula dari Mama. Sehingga membuat saya harus sering untuk menghubungi Mama dan sering pulang untuk melihat keadaannya. Kehilangan orang-orang yang dicinta. Membuat saya merasa bahwa kematian itu betapa dekatnya dengan kita

Saya suka diam-diam melihat wajah mama ketika Ia sedang terlelap tidur. Wajahnya yang semakin tua, semakin lelah dan rambutnya yang semakin beruban. Membuat saya selalu mendoakannya dalam diam dan berkata padanya bahwa saya sangat menyayanginya. Saya selalu begitu, karena saya takut waktu saya habis untuk melihatnya. Dan salah satu kebahagian saya adalah saya ingin membuatnya bahagia

5. Peran saya sebagai hambaNya, saya ingin kembali menghadirkan hati dalam setiap pertemuan denganNya


memperbaiki hubungan dengan tuhan
www.pixabay.com

Terkadang kita begitu sibuk dengan aktivitas kita sehari-hari. Hingga kita lupa menghadirkan hati kita dalam setiap pertemuan romantis denganNya ketika menjalankan ibadah kita. Padahal menjaga hubungan baik denganNya adalah tonggak pertama kita dalam menjalani hidup ini

Dan saya ingin memperbaiki hubungan saya denganNya. Bukankah jika kita ingin mengetahui posisi kita denganNya. Lihat bagaimana posisiNya berada di hati kita. Begitulah hubungan kita denganNya.

Itulah 5 resolusi untuk menjadikan saya sebagai seseorang yang produktif dalam hidup saya, dengan berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap peran saya di setiap tahunnya. Namun, ketika saya sakit  semua langsung tidak berjalan seperti yang saya mau. Produktivitas saya langsung menurun dengan perlahan dan menghambat semuanya. Tetapi, yang namanya peran istri sekaligus seorang ibu kan, ya kalau sakit jangan kelamaan.

Jadi kalau saya sakit dan tidak tertahankan. Saya segera ke dokter dan minum obat. Sedangkan untuk masa pemulihan setelah sakit, saya suka memakan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan banyak mengkomsumsi air putih

theragran-m

Apa itu Theragran-M? Theragran-M adalah vitamin bagus untuk masa penyembuhan. Dimana di dalam kandungannya bukan hanya sekedar vitamin tetapi juga mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit.

Keunggulan Theragran-M 


Theragran-M sudah diresepkan oleh para dokter selama 40 tahun (sejak tahun 1976).

Kombinasi Multivitamin (Vit A, Vit B, Vit C, Vit D, Vit E) dan Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc) di dalam Theragran-M terbukti meningkatkan, mengembalikan dan menjaga daya tahan tubuh, serta mempercepat proses penyembuhan.

Cocok untuk masa penyembuhan berbagai jenis sakit yang membutuhkan dukungan daya tahan tubuh yang maksimal.

Dosis: Sehari 1 kaplet, sewaktu atau sesudah makan, atau sesuai dengan anjuran dokter.

Setelah meminun Theragran-M. Baru deh, saya bisa produktif kembali

Baca juga: Bunda Ingin Menjadi Ibu yang Produktif? Begini Caranya!

Nah, bagaimana dengan Ayah Bunda, apa resolusinya di tahun depan? Bagiin yuk ceritanya agar kita bisa saling menyemangati 😃

Apa pun peran kita. Berikanlah peran terbaik dari versi terbaik kita

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran







40 comments

  1. Hiks. Aku tertohok sm yg nomor 3 mbk yen. Soalnya, belakangan ini, aku sering berubah wujud jd maklampir di dpn bocah. 😣
    Makasih ya mbk, udh ngingetin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama bun. Saya juga sedang mengingatkan diri saya sendiri

      Delete
  2. Tulisannya bagus banget, good luck bun ;)

    ReplyDelete
  3. Resolusi poin poinnya sederhana tapi dalam... semoga tercapai amiiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaminnn Bunda. Terima kasih ya. Doa yang sama untuk bunda 😃

      Delete
  4. Laff laff tulisan ini. Semoga dapat menjalankan amanahnya ya Mbak.

    ReplyDelete
  5. Terima kasih tulisannya menjadi pengingat bagi saya juga.

    ReplyDelete
  6. harus mulai bikin resolusi buat 2018 nih,makasih inspirasinya mba.

    ReplyDelete
  7. Waah ini keren resolusinya dibagi per peran. Jadi terinspirasi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bunda karena sesungguhnya kita memiliki banyak peran dalam hidup kita. Resolusi saya sederhana namun penting dan paling penting adalah mewujudkannya dan konsisten menjalankannya. Setelah itu lanjut naikin lagi tingkat resolusinya jika sudah brrhasil dg target sebelumnya hee

      Delete
  8. Ulasannya komplit. Moga tercapai resolusinya yah Mbak :)

    ReplyDelete
  9. sip deh. semoga tercapai ya resolusinya tahun depan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaminnn terima kasih bunda. Doa yang sama untuk bunda ya 😘

      Delete
  10. Mbak resolusinya bagus-bagus semoga dimudahkan oleh Allah mbak untuk mewujudkannya

    ReplyDelete
  11. Bener bgt apapun peran kita yg penting jd yg terbaik ya Bun. Sepakat!

    ReplyDelete
  12. Semoga tercapai resolusinya ya Bunda..dilancarkan dan dimudahkan semua oleh Allah SWT. Aamiin

    ReplyDelete
  13. Poin ke 4 dan 5, adalah poin yang sedang mengalami penurunan buat saya :(
    Semoga tercapai ya

    ReplyDelete
  14. Setiap manusia memang harus tahu peran apa yang diberikan padanya, karena itu memang tujuan Sang Pencipta. Demikian kutipan dari salah satu buku yang saya baca. Maka beruntunglah manusia yang sudah mengetahuinya. Eh, kok serius gini ^_^

    BTW, salam kenal dan sukses dengan lombanya.

    ReplyDelete
  15. peran perempuan banyak banget ya.. kudu fit dengan peran yg sebanyak itu

    ReplyDelete
  16. Bantu mengaminkan resolusinya ya mbak. Semoga tercapai. Kayaknya menjadi pendengar suami juga jadi PR ku niih. Makasih mb, tulisannya bagus :)

    ReplyDelete
  17. Ketika seseorang sudah memilih sebuah prioritas yang urgent dan needed dalam hidupnya, mungkin prioritas lain terkesampingkan. Saya jadi paham akhirnya, menjadi ibu seperti bunda ternyata benar-benar sabar dalam menjalani proses. Terharu banget ketika bunda bilang, mimpi-mimpi tertunda sementara :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bunda. Iya saya punya banyak mimpi yang ingin saya kejar di luar sana. Tetapi, sementara harus ditunda dahulu demi bisa mendidik dan mengurus anak saya secara langsung. Karena Ia lebih membutuhkan saya. Masa kecilnya tak akan pernah terulang kembali dan saya tak ingin menyianyiakannya. 😃

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏