Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Konsep Pendidikan dan Pengasuhan Anak


Dulu ketika hamil, aku suka sekali baca-baca buku parenting bahkan dimana ada seminar parenting aku usahakan untuk ikut apalagi klo seminarnya gratisss, mauu bangettt. Sekalipun lagi hamil tua, yang buat dibawa jalan aja aku udah keleyengan muter n pusing. Tapi tetep berusaha ikut bareng temen-temen. Semangat banget nyari ilmunya, bukan biar sok kayak orang berilmu ya hihihi. Tapi memang aku ngerasa aku butuh ilmu ini gtu lho untuk calon anakku nanti, apalagi untuk anak pertamaku yang konon katanya anak pertama itu juga akan jadi teladan untuk adik-adiknya kelak. Jadi aku nggak mau asal-asalan ngebesarin anak. 

Walau aku seorang Guru dengan latar belakang Pendidikan. Tetapi tetep ngerasa kurangggg terus ilmunya n ketika diri kita ini terlahir menjadi sosok orang tua kelak, yang namanya belajar ilmu parenting itu hukumnya “WAJIB”buat semua orang. Karena buat anak mah jangan coba-coba, smuanya harus pake ilmu. Karier gagal bisa diulang, bisnis gagal bisa diulang , tetapi klo pendidikan anak gagal, nggak akan pernah bisa diulang dan waktu tak tak akan pernah bisa terulang kembali.

Saat sedang hamil Erysha anak pertamaku. Aku dan suami sudah menyiapkan konsep Pendidikan dan Pengasuhan anak kami. Bagi kami, sebagai orang tua menyiapkan konsep pendidikan dan pengasuhan untuk anak itu begitu penting. Kenapa ???

1.     Agar kami tahu visi dan misi pendidikan anak kami itu seperti apa dan mau dibawa kearah mana ?
2.    Metode pendidikan anak kami nanti mau bagaimana dan seperti apa ?
3.    Bagaimana peran kami sebagai sosok ayah dan ibu dalam mendidik anak-anak kami kelak ?
4.    Dll

Vusi kami mendidik anak untuk :
1. Mendidik anak menjadi anak yang sholeh, karena hebatnya orang tua itu bukan dilihat dari bagusnya sekolah anak, karier anak, jabatan anak dsb nya. Tetapi anak yang dekat dengan Tuhannya. 

2. Mendidik mereka menjadi suami dan istri yang baik kelak, karena betapa banyak pernikahan yang gagal dan keluarga yang tercerai berai. Kurangnya kita menyiapkan bekal untuk anak laki2 kita menjadi seorang pemimpin akhirnya terlahirlah para suami dan ayah yang kurang bertanggung jawab pada keluarganya dan kurangnya juga kita menyiapkan bekal untuk anak perempuan kita sehingga terlahirlah wanita2 yang lupa kodratnya sebagai istri sekaligus ibu demi mengatasnamakan emansipasi wanita akhirnya menjadikannya berprioritas utama pada karier bukan suami dan anak2nya. Smua itu menjadikan rusaknya generasi penerus slanjutnya dan gagalnya seorang wanita menegakan pondasi2 generasi yg berkualitas dan terlahirlah hamba2nya yang tidak berkualitas dan masih banyak alasan lainnya. Yang pasti berkarier boleh tetapi tetap keluarga no 1 (smangattt emak2 pejuang).

3. Kami ingin membangun keluarga yang sholeh karena membangun peradaban yang sholeh dimulai dari membangun keluarga yang sholeh pula.

S.  Semua visi itu tidak mungkin tercipta dengan isntan dan tiba2. Smuanya butuh ilmu, doa, keyakinan dan diri yang terus belajar memperbaiki. Bagaimana mungkin kita bisa mendidik anak kita sholeh jika kita sendiri sebagai orang tua tidak mau belajar mensholehkan diri (nunjuk ma diri sendiri 😢).

Semuanya perlu dipersiapkan dan dipikirkan. Ketika kita akan membangun sebuah rumah, kita tidak mungkin langsung membangun tanpa kita menyiapkan konsep rumah yang seperti apa yang kita bangun ? bagaimana desain rumahnya ? akan menggunakan pondasi apa ? akan menggunakan bahan bangunan yang seperti apa dan yang harganya berapa ? berapa rencana anggaran biayanya ? bagaimana sanitasinya ? dll. Membangun rumah aja banyak sekali yang harus dipersiapkan dan dipikirkan apalagi yang kita besarkan dan didik ini adalah seorang anak, masa tanpa sebuah persiapan konsep dan ilmu ??? dan mirisnya sekali betapa banyak orang-orang yang mempunyai anak dengan ilmu yang sedanya dan tanpa persiapan apapun T_T.

Semoga kita termasuk orang tua yang mau belajar mempersiapkan pendidikan dan pengasuhan yang terbaik untuk buah hati kita tercinta, karena anak berasal dari syurga dan bagaimana caranya untuk kita mengembalikannya kembali ke Syurga kelaknya


Referensi
Yayasan Kita dan Buah Hati, “ Tujuan Pengasuhan –Blueprint 1&2” oleh Ibu Elly Risman, MPsi dkk (Psikolog dan Trainer Yayasan Kita dan Buah Hati)

8 comments

  1. Replies
    1. Wah terima kasih bunda bella masukannya.iya nih saya baru belajar ngeblog. Jadi butuh banyak ilmunya biar blognya semakin lebih baik lagi 😘

      Delete
  2. Senengnya terdampar disini, tengkiu share ilmu kecenya y mbk, aku jg masih berusha utk mendidik si kecil jd anak yg tak hanya pintar tp jg sholeh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Allhamdulillah seneng klo ilmunya bisa bermanfaat bun. Terima kasih juga sudah berkunjung ya 😘

      Delete
  3. tidak ada kata terlalu tua untuk belajar, karena dunia ini dinamis, selalu berubah...

    ReplyDelete
  4. Makasih ilmu dan pencerahannya, saya juga lagi belajar jadi orang tua yang baik

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏