Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Ibu, Aku Memaafkanmu!

ibu, aku memaafkanmu!

Teruntukmu yang pernah memiliki luka di masa lalu karena seseorang yang bernama ibu

Dalam hidup ini ada banyak hal yang bisa kita cari gantinya apabila sesuatu itu rusak atau pun hilang begitu saja dari dunia kita. Namun, hanya satu yang tak akan pernah tergantikan oleh siapa pun dan apa pun dalam hidup kita, yaitu Ibu.

Mungkin, memang benar ibu kita bukan seseorang yang sempurna sebagai ibu untuk kita. Seperti layaknya kita yang tak akan pernah sempurna pula menjadi seorang anak untuknya. Dan memaafkan ketidak sempurnaannya adalah salah satu cara kita untuk berdamai dengan diri kita sendiri. Berdamai dengan luka di masa lalu. Berdamai atas ketidaktahuannya dalam pendidikan dan pengasuhan kita semasa kecil. Memaafkannya atas ketidaktahuannya dalam mengekspresikan rasa cintanya pada kita. Maafkanlah! Untuk ketidaktahuan itu

Baca juga: Sudahkah Ayah Bunda Mengajarkan Konsep Maaf Memaafkan Pada Anak? Begini Caranya!

Tetapi, percayalah marahnya ibu itu, kata-katanya yang menyakitkan itu, tindakannya itu yang terkadang tidak sengaja memukuli kita. Itu semua, bukan karena Ia membenci kita, bukan karena ia tidak menyukai kita, bukan karena Ia tidak menyayangi kita atau pun bukan karena Ia tidak menginginkan kita. Itu semua Ia lakukan karena rasa sayangnya pada kita, rasa cintanya pada kita, dan berharap kita tumbuh menjadi sesuatu yang baik dan semuanya untuk kebaikan kita.

Percayalah, tak ada ibu yang berharap keburukan untuk anak-anaknya. Pastinya ia berharap Ia bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Walau kita tahu, yang terbaik menurut orangtua, belum tentu terbaik pula menurut kita.

Ingatlah sesungguhnya Ia sangat mencintai kita. Mau mengandung kita, melahirkan kita dan membesarkan kita. Ia hanya tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa cintanya pada anaknya dengan cara yang benar. Dikarenakan terbatasnya ilmunya di masa lalu dan terbatasnya waktu ia untuk belajar.

Wahai teruntukmu yang pernah terluka di masa lalu karena seseorang yang bernama ibu. Untuk kata-katanya yang menyalahkanmu, kata-katanya yang suka membanding-bandingkanmu, kata-katanya yang mengecap dirimu, kata-katanya yang menghardikmu atau untuk pukulannya yang membekas di fisik dan di hatimu. Sekali lagi maafkanlah itu semua

Ingatlah sewaktu Ia menjagamu sepanjang malam di saat kamu sedang sakit. Ingatlah ketika Ia yang pertama membelamu dari siapapun yang menyakitimu di luar sana. ingatlah betapa ia ikut bersusah payah mencari nafkah untuk membantumu dan saudara-saudaramu yang lain agar mampu bersekolah dan agar tetap bertahan hidup atau Ia mengorbakan dirinya, waktunya, pendidikannya, kebebasannya. Hanya untuk membesarkanmu dan saudaramu di rumah. Karena, sesungguhnya kita tidak pernah tahu, apa saja yang telah Ia perjuangkan untuk kita dalam hidupnya dari semasa kita kecil.

Baca juga: Ingin DiKenang Seperti Apakah Kita Oleh Anak Kita ? Yuk, Ikuti 10 Cara Mengukir Kenangan Manis Di Hati Anak

Kasihanilah Ia. Ia pasti hidup dengan tidak bahagia dan penuh tekanan. Hingga, Ia pun membesarkan kita dengan ketidakbahagian pula. Walau dengan semua ketidaknyamanan itu dalam hidupnya. Ia masih mau membesarkan anak-anaknya. Sungguh, begitulah cara Ia mencintai anak-anaknya yang tidak kita ketahui.

orangtua

Coba lihat ibumu! Dia yang kini telah semakin menua, kerutan-kerutan telah menghiasi wajahnya dan tubuhnya dimana-mana. Rambutnya yang semakin hari semakin beruban, fisiknya yang telah lemah dan gontai ketika berjalan dan rasa lelah dalam hidupnya masih berbekas di wajahnya.

Lihatlah wajahnya yang sedang tertidur lelap itu! Amatilah semuanya dari dirinya dalam diammu. Kamu, akan melihat sisa-sisa perjuangannya dan lelahnya dalam membesarkanmu. Kamu, akan temukan betapa Ia mencintaimu dan saudara-saudaramu. Rasa cinta yang tak terucapkan dengan kata dan tersembunyi jauh di lubuk hatinya. Yang tak mampu Ia ungkapkan karena Ia memang tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya

menyayangi ibu

Peluklah Ia, dan katakanlah dalam hatimu!

"Ya Allah, aku memaafkannya. Aku mencintainya. Dan tolong bantu aku untuk membahagiakannya".

Dan katakanlah pada ibumu. Bahwa kamu mencintainya karena-Nya. Jika Ia tak tahu cara mengungkapkan rasa cintanya dengan benar. Maka, engkaulah yang seharusnya mengajarkannya bagaimana seharusnya mengekspresikan rasa cinta dalam perbuatanmu dan kata-katamu padanya.

Baca juga: Sudahkah Kita Membuat Anak Merasa Dicintai Oleh Kita?

Wahai teruntukmu yang pernah memiliki luka di masa lalu karena seseorang yang bernama Ibu. Maafkanlah Ia dan berdamailah dengan dirimu sendiri. Sebelum waktumu benar-benar habis untuk bisa melihatnya. Dan kamu akan menyesali itu suatu hari nanti, dalam hidupmu. Ketika kamu mampu memaafkannya. Maka, kamu akan melihat banyak kebahagian hadir dalam hidupmu dan hidupmu akan penuh cinta bersamanya





29 comments

  1. Apapun yang ibu lakukan gak sebanding dengan pengorbanannya ya untuk anak.

    ReplyDelete
  2. Jadi mewek baca tulisannya mak. Ibu adalah malaikat tak bersayap yang selalu ada disaat kita membutuhkannya, yang mencintai kita setulus hati. Kalau ada anak yang menganggap ibunya jahat itu salah besar. TFS ya mak bisa jadi bahan renungan dan inspirasi

    ReplyDelete
  3. Jadi syedih bacanya kak.. btw emang semua fase dalam hidup harus kita ambil positifnya ya kak. kita harus selalu memaafkan ibu yang berlaku sedikit kasar kepada kita. Karena semua ibu pasti sayang ama anaknya ya kak. Jadi sedih baca artikelnya

    ReplyDelete
  4. dari masa lalu kita dengan ibu baiknya menjadi pelajaran untuk kita kedepannya (apalagi kalau udah jadi ibu juga) ambillah dan tirulah yang baik, jika ada kekurangan maka jadikanlah pelajaran. Inilah yang berusaha saya terapin sekarang.. makasih mbak tulisannya baguss :D

    ReplyDelete
  5. Ibu saya meninggal sewaktu saya masih kecil.
    tidak banyak yang saya ketahui karena saya masih terlalu mudah untuk mengerti situasi tersebut.
    membaca artikel ini, saya jadi ingat kembali kenangan tentang ibu saya, semoga kelak kita jadi orang tua atau ibu yang baik bagi anak-anak kita

    ReplyDelete
  6. Ibu selalu memiliki alasan "semua untuk kebaikanmu" meski kadang pendapat selalu bersebrang dengan anak :')

    ReplyDelete
  7. Mrebes mili bacanya mba. Semoga Allah memberikan keberkahan pada usia ibu kita semua ya mba dan memaafkan kesalahan kita juga kesalahannya. Aamiin

    ReplyDelete
  8. Yang jelas jadi ibu itu sangaat tidak mudah, ketika ingat masa lalu, meskipun banyak yang akhirnya terbawa sampai sekarang, sy tidak ingin membenci, dendam dan apa pun itu. Semoga sy bisa membahagiakan sebab sejangkal pun sy tak bisa membalas kebaikan ibu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener bun jadi ibu itu ga mudah ya. Semoga kita bisa jadi ibu yang baik2 untuk anak2 kita kelak

      Delete
  9. saya sdh dalam fase memaafkan. sayang, beliau masih belum bisa menerima saya sampai saat ini. bukan krna kurang ilmu, tapi krna pelampiasan trauma masa lalu.

    meskipun begitu, saya bersyukur. trauma yg membawa jalan hidup tidak spt anak normal lainya, justru mengantarkan saya pada jodoh yg mencintai dan menerima saya apa adanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah jadi pengen peluk bundaaaa. Apapun kekurangan ibu kita. Semoga bisa jadi pelajaran untuk kita ya, bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu 🙏

      Delete
  10. Hiks...Mewek bacanya!
    Tak ada manusia sempurna, pun Ibu kita.
    Semoga kita bisa mengambil hikmah dan tak melakukan keburukan yang sama untuk anak-anak kita kelak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf bikin bunda sedih. Aaminnn. Semoga kita bisa ambil pelajarannya ya 🙏

      Delete
  11. ya,Allah ini postingan paling menyentuh.aq sering baca tulisan tentang ibu tapi baru kali ini tulisan bunda membuat hatiku bergetar,tanpa terasa meneteskan air mata&mengingat semua memori lalu.

    ReplyDelete
  12. Bagaimanapun cerita tentang ibu kita, ibu tetaplah ibu ya mbak. Semoga kita bisa menjadi tiket surga untuk ibu kita...dan semoga kita bisa menjadi ibu terbaik untuk anak anak kita. I love Ibuuuu...

    ReplyDelete
  13. ibu memang kadang stres yang melanda membuatnya spt itu ya

    ReplyDelete
  14. Mungkin sekarang kita bisa memaklumi, tetapi emosi negatif kadang masih tetap ada tersimpan dan wujudnya macam2 bisa merasa insecure, boros, pendiam, minder, dsb. Baiknya emosi negatif ini direalease demi kebaikan kita, salah satu caranya kata guruku dgn teknik hooponopono dan seft. Alhamdulillah aku juga melakukan teknik tsb atas izin Allah ada perubahan lebih baik. Wallahu'alam. Sekadar sharing ya Bun... ����

    ReplyDelete
  15. Terharu membacanya sedih memang apalagi jika kita teringat sosok IBU

    ReplyDelete
  16. Jadi ingat ibu. :(
    Saya pun sadar kalau semua yang dilakukan adalah bentuk cinta ibu yang lain. Bentuk cinta yang seringkali tak dapat kita pahami. Bahkan sering kita anggap justru sebaliknya.

    Hal yang saya takutkan kemudian adalah bagaimana caranya agar pola asuh itj tak menurun pada anak saya nanti. Merrka yang pernah dibentak, dibandingkan, dan segala perbuatan tak menyenangkan lain akan punya kecenderungan untuk mengulangi hal yang serupa. PR besar untuk memutus lingkaran setan tersebut.

    ReplyDelete
  17. seberapapun besar sakit hati kita terhadap ibu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai anak meaafkannya, sebagaimana beliau memaafkan kesalahan kita yang bahkan lebih besar dari itu

    ReplyDelete
  18. Duh bun, bikin melow aja. Teringat ibu yang jauh di sana dan kami blm bisa merawatnya diusia senjanya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏