Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Memutuskan ke Psikiater Setelah Kehilangan Anak

Memutuskan ke Psikiater Setelah Kehilangan Anak 

Batam, 23 Desember 2023. 2 Bulan Setelah Kayesa pergi

Memutuskan ke Psikiater Setelah Kehilangan Anak

Allhamdulillah ya Allah, dapet juga 😍 setelah 3 Minggu membuang harapan. Nerima untuk nggak bisa ke psikiater karena saking susahnya dapet psikiater CW, muslim di daerah rumah aku kalau pakai BPJS. 

Kenapa aku pengen psikiaternya CW dan muslim? Aku jawab di bawah ya. Aku udah menerima kalau aku ga bisa ke psikiater. Tapi makin ke sini, aku ngerasa bukannya makin kuat, malah makin melemah karena diem di rumah terus. Nggak interaksi ama banyak orang dan di rumah serasa diserang terus dengan banyaknya kenangan dan rasa rindu. Ya atuh ya, anak yang lagi lucu - lucunya, lagi nempel - nempelnya, lagi sehat - sehatnya, cuma dikasih sakit sebentar langsung tiba - tiba pergi. Gimana aku nggak kaget dan langsung tiba - tiba ngerasa ada yang  hilang. 

Allhamdulillahnya, pas lagi nulis diary dan aku menyadari kondisiku makin ga baik. Akhirnya aku iseng WA faskes 1 nya. Nanyain lagi dimana yang ada. Akhirnya dapet juga psikiater CW trus muslim di Batam. Jadi surat rujuknya udah bisa aku ambil tadi pagi. Allhamdulillah ya Allah. Itu tuh ya, aku langsung nangis. Karena nggak nyangka ada juga psikiaternya. Cuma yang bikin aku takut dateng ke RS itu, itu RS tempat Kayesa pergi. Itu tempat yang bner - bener ga pengen aku ingat dan rasanya itu nggak pengen lagi menginjakkan kaki ke sana lagi. 

Ya Allah galau lagi aku. Aku masih trauma ke sana. Aku ga tau aku kuat ga ya dateng ke sana lagi. Aku takut dateng ke sana bukannya membaik malah tambah parah karena ke - trigger lagi. Itu tu juga blum tentu kan psikiaternya cocok dan bisa bikin nyaman. Ahhhh banyak ragunya aku. Tapi bismillah kalau aku ga coba, aku ga akan pernah tahu kan hasilnya? Paling ga Allah lihat ikhtiar aku, prosesnya aku. 


Baca Juga: Hai Nak. Apa Kabar?


Ku Putuskan ke Psikiater Setelah Kehilangan Anak

Kenapa Mutusin ke Psikiater?


Yaaa kita aja demam 3 hari langsung ke dokter kan? Masa dalam keadaan sedih berhari - hari, berminggu - minggu, bahkan dalam jangka waktu panjang, kita ngga memeriksakan diri ke ahlinya? Kenapa kita begitu peduli dengan kesehatan fisik kita, tapi kita nggak peduli dengan kesehatan mental kita? Bukankah kesehatan mental juga ga kalah penting kita perhatikan? Malah kesehatan fisik bisa bermula dari kesehatan mental yang sedang tidak baik - baik saja. 


Karena ketika di dalam diri kita sedang tidak baik - baik saja, maka itu akan menjadi sulit bagi kita untuk menjalankan semua peran kita dengan baik dan itu juga akan berdampak negatif dengan orang - orang sekitar kita. Contoh, seorang ibu yang tidak bahagia akan lebih mudah emosian pada suami dan anak - anaknya, terganggu pekerjaan dan aktivitasnya. Yup, kesehatan mental yang ga baik - baik aja ini bisa berdampak ke banyak hal dalam kehidupan sehari - hari, sekitar dan mengganggu masa depan. Jadi emang perlu diobati *bukan berarti harus minum obat ya. Tergantung diagnosanya 


Kalau ada yang bilang ke psikolog atau psikiater itu kurang iman. Itu salah. Malah karena ada Iman, orang yang ke psikolog / psikiater itu tuh mau melakukan perintah Allah yaitu ikhtiar. Dan salah satu cara ikhtiarnya itu ya dengan cara mengobati diri. Sama seperti mengobati fisik. Jadi kenapa harus malu dan kenapa harus dikatakan kurang iman? Iya kan? 😊. Mohon doanya ya Temen - temen. Semoga dimudahkan aku ke sana besok dan prosesnya. Semoga cocok ya Allah dan membaik 🙏


Baca juga: Dunia Baru yang Ku Bangun Setelah Dia Pergi


#Catatan

Kenapa aku nyari psikiater CW dan Muslim? karena kalau sesama ibu cenderung bisa lebih mudah mengerti perasaan apa yg dirasakan. Selain itu kalau psikiaternya cwo, aku nggak nyaman kalau harus nangis ke cowok lain selain ke Ayahnya Erysha 😂. Kalau ditanya kenapa harus muslim? Karena aku pengen sesi konselingnya ada nilai - nilai agamanya yang bisa membuatku semakin dekat denganNya. Baca juga semua perjuanganku bertahan setelah Kayesa pergi sini. Klik linknya ya "Kayesa"


No comments

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏