Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Ketika Engkau Merasa Lelah Menjadi Seorang Ibu

ketika engkau merasa lelah menjadi seorang ibu

Ketika engkau terpilih untuk menjadi seorang ibu. Di saat itulah duniamu langsung berubah. Bukan lagi tentangmu dan duniamu. Tetapi, tentang anakmu, anakmu dan anakmu.

Semua kebebasannmu langsung hilang begitu saja. Kecantikan dan fisikmu memudar perlahan karena lelahnya mengurus suami, rumah, dan anakmu. Kenyamanan tidurmu terenggut begitu saja. Bahkan terkadang akan membuatmu lupa bagaimana rasanya makan dengan tenang dan mandi tanpa teriakan anak. Emosimu berubah seketika dan begitu diaduk-aduk dengan hadirnya anakmu. Kamu lelah, lelah dan lelah lagi. Kerena menjadi ibu itu, bukan hanya lelah secara tenaga namun juga secara emosi

Entah berapa banyak keriput hadir di wajahmu setiap kamu menarik nafas menahan amarah? Dan terkadang, entah berapa kali kamu menangis karena kelelahan dan duniamu yang tiba-tiba hilang begitu saja. Selintas beberapa kali ada bayangan yang membuatmu merindukan dirimu yang dulu sambil berkata dalam hati "Mana Me Timeku yang dulu? Mana aku yang dulu?" Hahhhh

Baca juga: Ini Dia 12 Me Time Menyenangkan yang Bisa Menjadi Pilihan Bunda

Semua terasa begitu melelahkan. Namun, untuk menekan tombol pause pun, kamu tak bisa. Rasanya jika tak kuat, entah beberapa kali kamu kehilangan kewarasan dan melampiaskan semua rasa lelahmu pada jiwa mungil tak bersalah. Lalu merasa berdosa, meminta maaf padanya dan kembali menangis.

Setiap hari begitu dan semakin hari semakin membosankan. Pernahkah kamu bertanya pada dirimu sendiri "Apa yang aku lakukan ini? Untuk apa aku melakukan ini semua? Dan sampai kapan aku begini?" Apakah kamu punya alasan yang kuat mengapa kamu melakukan ini semua? Apakah kamu sudah menemukan semua jawabannya pada dirimu sendiri?

Wahai ibu, temukanlah alasan yang kuat mengapa dan untuk apa kamu melakukan ini semua? Agar kamu selalu punya jawaban untuk menguatkan hatimu. Jawaban yang benar-benar terasa di hatimu. Bukan hanya sekedar jawaban klise tetapi tak menggetarkan jiwamu.

Wahai teruntukmu yang sedang lelah menjadi seorang ibu. Beberapa alasan ini mungkin dapat menguatkanmu. Menjadi ibu itu, memang tidaklah mudah. Banyak perjuangan di dalamnya, banyak pengorbanan yang membuatmu berkali-kali menangis bahkan ribuan kali, banyak drama yang membuatmu selalu menarik nafas panjang dalam pendidikan dan pengasuhan anakmu. Tetapi, tetap bertahanlah, karena ini adalah salah satu ladang dan tiket kita ke syurga ketika kita bisa mendidik mereka dengan sebaik-baiknya.

Wahai Ibu, ketika Engaku merasa lelah menjadi seorang ibu. Ingatlah bahwa di luar sana banyak perempuan yang sedang menangis mendambakan hadirnya buah hatinya. Ingatlah bahwa di luar sana, ada seorang ibu yang sedang menangis karena kehilangan anaknya atau seorang ibu yang sedang menangisi keadaan anaknya

Sedangkan kita, masih diberi kesempatan untuk menjadi seorang ibu. Masih diberikan kesempatan untuk bersama buah hati kita. Haruskah mereka pergi terlebih dahulu, baru kita tahu artinya sebuah kehilangan?

Berhentilah untuk selalu mengeluh, agar apa yang Kau lakukan itu tak sia-sia begitu saja. Karena apa yang Kau keluhkan ini, suatu hari nanti akan Kau rindukan ketika mereka telah beranjak dewasa dan pergi darimu.

Baca juga: Cara Mengelola Stres Untuk Para Ibu

Wahai Ibu bersabarlah karena masa kecil mereka hanya sekali dan tak akan pernah terulang kembali. Karena kelak, ketika rambutmu telah beruban dan Engkau sendirian. Engkau akan menyadari arti pentingnya sebuah kebersamaan dan hadirnya mereka dalam hidupmu. Untuk itu, nikmatilah masa-masa lelah ini. Agar semuanya tak berlalu begitu saja.

Menjadi ibu itu bukanlah konsekuensi dari adanya sebuah pernikahan. Tetapi menjadi ibu itu adalah pilihan. Pilihan untuk melahirkan dan membesarkan seorang manusia, menjadi manusia yang berkualitas. Wahai Ibu bersabarlah dengan lelahmu! Karena menjadi ibu adalah karier tertinggi kita sebagai seorang perempuan dalam mendidik anak-anak kita nantinya.

Bukankah karena perjuangan dan pengorbanan itu semua, Allah langsung meletakkan syurgaNya dibawah telapak kaki kita? Bukankah Allah langsung meninggikan tiga kali posisi kita lebih tinggi dari seorang ayah? Bahkan doamu menjadi salah satu doa yang dengan mudahnya dijabah olehNya.

Baca juga: Bunda Ingin Menjadi Ibu yang Produktif? Begini Caranya!

Jadi,  berbahagialah Engkau wahai Ibu! Karena Engkau sedang menjalani sebuah peran besar dan hebat dalam hidupmu, dunia akhiratmu. Berbanggalah pada dirimu sendiri, karena Engkau begitu istimewa karena peranmu itu

18 comments

  1. Sedih sekali waktu membacanya, kenapa begitu mirip dengan situasi yang saya alami. Semoga saya dapat selalu memperbaiki diri untuk menjadi ibu yang lebih baik lagi. Terimakasih atas sharingnya 😊 saat saya lelah menjadi ibu akan saya baca lagi sebagai motivasi memperbaiki diri ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 bunda. Sebagai sesama ibu kita harus saling menguatkan 🙏

      Delete
  2. Terima kasih bunda sharingnya, menjadi ibu itu saya akui melelahkan tp nikmat dijalani :)

    ReplyDelete
  3. semoga aku dijauhkan dari rasa lelah menjadi ibu hehehe cuman aku ni masih kadang ga sabaran kalau anakku rengek2 hehehe semoga aku menjadi ibu yang sabar aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaminnn Bunda. Saya juga masih harus banyak belajar sabar nih

      Delete
  4. Hmm, aku ga ngerasain kyk yang di atas sih mba.. Dan ngebayangin itu, aku lgs salut ama temen2 yg bisa kuat mengurus anak2 tanpa bantuan babysitter dan asisten rt. Hebaat :) . Krn jujurnya, aku ngerasa ga bisa begitu. Slama ini bersyukur anak2 dipegang pengasuh yg sayang bgt ama mereka.. Kerjaan rumah jg dipegang mba asisten. Tapi aku ikut bantu utk kontrol semuanya sih.. Tanpa bantuan mereka, aku mungkin bisa tepar pulang kantor masih hrs mengurus rumah :( .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bun. Perasaan gtu biasanya suka dirasain oleh ibu tanpa asisten rumah tangga 😃

      Delete
  5. Tidak semua orang diberi kenikmatan menjadi seorang ibu tetapi tidak sedikit juga yang menyia-nyiakan kesempatan mendidik anak sesuai fitrahnya. Sedih aku kalau ada orang dengan kategori terakhir di atas, semoga kita terus diberikan bimbingan untuk mendidik anak-anak kita sendiri ya. Aamiiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaminnn bunda. Yang dirasakan di atas pada umumnya dirasakan oleh ibu tanpa asisten rumah tangga atau tanpa mendapatkan dukungan dari keluarga. Semoga kita sebagai sesama ibu bisa saling menguatkan ya bun dan membantu memberi motivasi untuk para ibu di luar sana. 😃

      Delete
  6. Saya juga sering kali masih merasa pekerjaan ibu rumah tangga itu kewajiban, tugas. Padahal itu semua adalah pilihan. Pernah juga terlintas menyesali semua pilihan ini. Astaghfirulloh, saya langsung mengingat diri sendiri bahwa ini godaan setan. TFS Mbak Yeni

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama bunda. Manusiawi sekali itu ketika kita merasa lelah. Semoga bisa untuk memotivasi dan saling mengingatkan kita 😃

      Delete
  7. Saya pernah ngerasain semua bun.. Jd ibu mesti banyak bersabar, dan tentunya harus terus belajar...

    ReplyDelete
  8. Saya mengurus 2 balita & 2 remaja min.kdg merasa lelah dan mrasa hilang kesabaran.2 balita masih menyusu dua duanya,yg dua masih skolah..sorenya harus ngajar di TPQ sampai jam malam.pagi nya hrus mencari nafkah..kdg berat min.tpi di paksakan smoga ada masanya indah.asal bsa sabar dan tawakal

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏