8 Langkah Pertolongan Pertama ketika Anak Demam #GakPakeDrama

Dulu, waktu awal-awal menjadi seorang ibu, aku itu suka panik kalau Erysha sudah mulai demam *maklum ibu baru 😂.  Allhamdulillahnya ada Ayah Erysha yang selalu bisa menenangkanku. Hanya saja tenang saja nggak cukup bagiku. Aku harus belajar ilmunya juga agar aku benar-benar bisa lebih tenang lagi sebagai seorang ibu. Karena tenang dengan bekal ilmu dan doa itu jauh lebih menenangkan pastinya ya

Untuk membekali diriku dengan ilmu, salah satu caranya, aku itu sukaaaa sekali membaca tulisannya dr. Arifianto, Sp. A atau dikenal dengan nama dr. Apin. Beliau adalah salah satu dokter pro RUM yang aku kenal. Apa sih itu RUM (Rational Use of Medicine) itu? RUM itu intinya pemberian obat yang disesuaikan dengan kebutuhan atau rasionalnya si pasien

Sekarang itu kan banyak ya dokter yang sedikit-dikit kasih obat buat diminum, sedikit-dikit kasih antibiotik. Terkadang kalau dokternya nggak kasih, malah pasiennya yang minta untuk diresepkan obat. Karena merasa kurang percaya atau lama sembuhnya kalau nggak pakai obat. Padahal nggak semua penyakit itu harus dilawan dengan obat yang kita minum karena tubuh kita itu bisa melawan dengan sendirinya, lho. Kalau masih nggak bisa baru dibantu dengan obat

Karena nggak baik juga kan kalau sedikit-dikit minum obat. Sebab obat pun bisa menjadi racun di dalam tubuh kita dan merusak ginjal jika kita tidak bijak dalam penggunaan obat dan antibiotik.

Terkadang juga karena kurangnya ilmu di masyarakat kita, mereka menganggap dokter yang bagus itu adalah dokter yang obatnya paten yang langsung membuat kita sembuh setelah minum obat. Padahal bisa jadi yang diberikan dokter adalah obat dosis tinggi yang sebenarnya belum dibutuhkan oleh tubuh kita

Makanya, ketika sudah tahu ilmunya, aku nggak terlalu panik lagi jika Erysha demam. Karena menurut dr Apin dan dari yang aku baca, demam itu bukanlah penyakit. Deman itu hanyalah gejala dan pertanda bahwa ada sesuatu di tubuh kita dan anti virus dalam tubuh kita ini sedang melindungi tubuh kita. Begitu juga pada anak kita

Nah, kadang ya kalau demam anak semakin tinggi kita suka panik ya Teman-teman. Padahal, deman tinggi itu tidak selalu berbanding lurus dengan parahnya penyakit. Malah dari demam ini kita bisa mengobservasi sendiri sebelum buru-buru membawa anak ke dokter

Karena kan dokternya juga bingung gejalanya apa saja kalau baru semalam anak demam dan nggak ada gejala yang lain, tapi sudah langsung kita bawa ke dokter. Kita bisa coba berikan dulu langkah pertama ketika anak demam di rumah. Apa saja itu?

Baca juga: Lindungi Anak Kita dari Demam Berdarah

8 Langkah Pertolongan Pertama ketika Anak Demam

1. Jangan panik

2. Selalu cek suhu tubuh anak dengan termometer dan amati apa ada gejala lain atau tidak

3. Pakaikan baju yang tipis-tipis saja

4. Berikan anak banyak minum air putih dan juice buah yang banyak mengandung vitamin C. Kalau masih ASI banyakin ASInya

5. Berikan makanan sehat dan makanannya bisa kita jadikan bubur. Nggak apa-apa kalau anak hanya mau makan 2 atau 3 suap. Yang penting ada makanan yang masuk dulu. Nanti frekuensi pemberian makannya bisa diseringkan. Tapi jangan memaksakan anak makan banyak seperti biasa, ya 🙂

6. Berikan anak obat penurun panas yang diminum jika anak rewel dan demamnya tinggi. Terus saat apa kita sebaiknya bawa anak ke dokter? Nanti aku tulis di bawah ya 😍

Baca juga: Menghadapi Anak GTM atau Susah Makan

Baca juga: Bedanya Salesma dan Influenza  

Kapan Waktu yang Tepat Pemberian Obat Penurun Panas ketika Anak Demam?

Nah, panas yang dikategorikan termasuk demam adalah ketika suhunya dimulai dari 38°C. Lalu, kapan waktu pemberian obat penurun panas kita berikan? Yaitu ketika anak mulai merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri alias rewel, lemes. Kalau anaknya, belum rewel atau lemes nggak usah dikasih. Itu tandanya dia masih nyaman. Jadi, jangan sedikit-dikit minum obat. Jika setelah 2 hari ga membaik segera bawa anak dokter ya. Amati terus anaknya ya. Jangan ragu langsung bawa ke dokter jika ada gejala yang darurat

7. Sering berikan anak sentuhan dan pelukan

8. Yang ke 8 dan yang terakhir kompres dahi anak.
Kita bisa mengompres dahi anak dengan kain dan air hangat ya. Hanya saja menurutku dan berdasarkan pengalamanku, cara mengompres dengan kain itu ribet banget, baju atau wajah anak suka jadi ikutan basah, terus membuat anak semakin nggak nyaman jadinya

Erysha itu ya kalau dikompres pakai kain begitu, dia suka nggak mau. Dia nggak nyaman banget dan suka dicopot-copotin gitu. Selain itu ya, pakai kompresan kain begitu membuat kita jadi lebih sering lagi terbangun di malam hari karena ngompresin anak. Hahhh malah banyak drama dan membuatku semakin lelah rasanya. Kalian gitu juga nggak sih?

Allhamdulillahnya ya Allah dengan kemajuan teknologi, sekarang Hansaplast sudah mengeluarkan inovasi terbaru mereka lho dalam memberikan pertolongan pertama ketika anak demam yaitu telah diluncurkannya Hansaplast Cooling Fever. Yeayyyyy horeeee 😍.

Apa itu Hansaplast Cooling Fever?

Nah Teman-teman Hansaplast Cooling Fever ini adalah kompres demam model terkini dan praktis. Cara pakainya itu gampang, cuma tinggal ditempelkan aja pada dahi anak dan nggak usah berkali-kali ganti. Walau mudah, tapi manfaatnya sama dengan kompresan tradisional, lho. Sama-sama membantu menurukan demam pada anak. Jadi ya, kalau anak demam sekarang Gak Pake Drama lagi deh aku

Hansaplast Cooling Fever Disney ini ada karakter favorit anak juga lho. Soalnya ada gambar Disney Frozennya dan ada Marvel Avengers. Ini akan membuat anak semakin tertarik menggunakan kompresannya dan semangat juga untuk sembuh. Karena anak merasa sedang bersama-sama karakter favorit mereka untuk mengalahkan penyakit atau bakteri jahat dalam tubuh mereka.

Nah, gambar karakter favorit dari disney ini bisa juga lho kita buat cerita untuk anak agar anak teralihkan dari rasa sakitnya. Sudah begitu ya, Hansaplast Cooling Fever ini dapat memberikan rasa sejuk pada dahi anak dengan aroma menenangkan dari peppermint dan wintergreen oil yang enak banget, aromanya bisa tahan sampai 8 jam lho. Ya Allah suka deh aku. Membantu sekali menurut aku.

Lalu, kapan kita membawa anak ke dokter ketika demam?

Dikutip dari website terpecaya milissehatyop.org tanda bahaya anak harus dibawa ke dokter:

- Demam >38°C pada anak berusia <3 bulan

- Demam >39°C pada anak berusia 3-6 bulan

- Demam menetap lebih dari 5 hari ( tapi kalau aku, Erysha 3 hari masih demam baru aku bawa ke dokter)

- Nyeri kepala dan kaku leher yang hebat

- Ruam perdarahan (peteki) di bawah kulit

- Tidak mau makan/minum (dehidrasi)

- Kejang

Nah, itu Teman-teman 8 Pertolongan Pertama yang ku lakukan ketika Erysha demam. Allhamdulillah sekarang kalau Erysha demam #GakPakeDrama lagi deh aku. Jadi lebih tenang sekarang sambil terus aku pantau perkembangannya kalau Erysha sedang sakit dan jangan lupa kompresan #HansaplastID juga harus selalu ada ya di kotak P3K keluarga kita. Buat jaga-jaga kalau anak demam di malam hari. Semoga anak-anak kita sehat-sehat ya Teman-teman 😍

Yuk kunjungi www.hansaplast.co.id dan melalui akun Instagram resmi Hansaplast @Hansaplast_ID dan Facebook Fanpage @HansaplastID