Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Menjadi Istri Sekaligus Ibu yang Bahagia dari Rumah

 

Pixabay

Ibu - ibuuuuu kalian pernah ngga sih ngerasa insecure jadi IRT? Ngerasa ngga berharga aja? Ngerasa marah ama keadaan karena harus menunda mimpi? Marah ama kata - kata orang sarjana tapi kok di rumah aja? atau stres dalam membersamai anak ? Stres sama kerjaan rumah? atau baper ngeliat ibu lain punya penghasilan sendiri, punya karya, dihargai, bisa jalan - jalan ke sana kemari? Sedangkan kita apa atuhhhhhhhh. Trus tiba - tiba kita ngerasa ga berharga dan ga bahagia gitu aja hiks 😔. Kalau pernah, tenangggggg, kalian ga sendirian kok. Dulu aku pernah ada di fase itu 😘. 

Dulu itu ya, aku pernah ada di posisi yang ngerasa nggak berharga banget. Inget banget waktu dulu milih jadi ibu rumah tangga karena pengen fokus ama anak dulu. Sampai berhenti ngajar, ijazah sarjana aku, aku simpen di lemari. 

Terus yang namanya ibu baru ya, jadi kurang tidur, capek, terus ga ada yang bantuin juga, terus diri sendiri ga keurus, dan mental rasanya babak belur. Karena emang ga biasa di rumah kan ya dan ga pernah ada yang namanya cita - cita jadi IRT. Jadi tiap ngeliat ibu bekerja pergi kerja yang cantik, rapih, dan wangi. Sedangkan aku bau, rambut ga sempet kesisir, kayak zombi. Pokoknya ngerasa jelekkkk banget. Itu tuh aku langsung ngerasa minder dong

Belum lagi ngeliat ibu bekerja itu punya penghasilan sendiri, hebat punya karya dan penghargaan dari luar. Pokoknya keren deh aku lihatnya. Sedangkan aku apa atuh, serasa kayak *maaf pembantu yang tiap hari ngerjain kerjaan rumah mulu nyambi nyambi ama drama anak lagi. Kayaknya itu dulu dimata aku, kayak gitu itu ga keren huhuhu 😭. Hadeuhhhh itu dulu ya. Padahal sebenernya mau IRT dan ibu bekerja di luar, sama - sama punya tantangannya masing - masing ya. Bukan untuk dibanding - bandingkan 

Jadi aku mau berbagi bagaimana sih cara aku membuat diri aku bahagia menjadi istri sekaligus seorang ibu dari rumah. Tapi sebelum itu ada yang perlu kita sepakati ya ibu - ibu. Bahwa 


"Bahagia itu sebenarnya dekatttt sekali dengan kita. Letaknya ada di sini, yaitu di hati kita"


Jadi tak perlu kita sibuk mencari kemana mana bahagia itu. Karena bahagia itu memang ada di dalam hati kita. Jadi, jangan letakkan kebahagiaan kita pada sesuatu yang ada di luar diri kita, ya. Seperti pada pasangan, anak, dll. Karena kita bisa lelah sendiri jika slalu mengharapkan dibahagiakan oleh orang lain. Karena tak selamanya sesuatu di luar diri kita itu, bisa membahagiakan kita 😘

Dan Ibu - ibu, bahagia itu tak bisa ditemukan. Dia hanya bisa dibuat dan hanya kita sendiri yang bisa membuat bahagia itu untuk diri kita sendiri. Karena kitalah yang paling tahu diri kita dan sikon kita. Lalu, bagaimana sih caranya membuat bahagia untuk diri kita? Jawabannya ada banyak. Aku tulis di sini ya. Tapi letak pentingnya bukan berdasarkan urutan ya. Karena ini bisa kita kerjakan berbarengan sekaligus. 




Cara Menjadi Istri Sekaligus Ibu yang Bahagia dari Rumah 

Pixabay

1. Sesuaikan ekspektasi

Kalian tahu, terkadang yang membuat kita kecewa itu bukanlah orang lain. Tapi kita kecewa karena ekspektasi kita sendiri. Jadi turunkan ekspektasi kita, tapi tetap memiliki standar hidup sendiri agar kita bisa menyesuaikan segala sesuatunya dengan sikon kita. Bukan standart hidup orang lain. 


2. Memberi jeda pada diri sendiri

Ibu - ibuuuu pekerjaan rumah, ngurus suami, ngurus anak itu kan rasanya itu ga selesai - selesai ya dari subuh sampai malam. Slalu ada aja yang kita kerjakan. Rasanya itu kalau begitu terus setiap hari tanpa kita memberi jeda untuk diri sendiri, itu akan membuat fisik dan mental kita kelelahan. Jadi, sesibuk apapun kita, jangan lupa memberi jeda untuk diri sendiri. Memberi ruang untuk diri kita sendiri beristirahat, memaknai hidup kita dan hari - hari yang kita lalui. 

Memberi jeda untuk mengecas hati kita, mengumpulkan semangat, dan kekuatan kita dalam membersamai anak - anak kita dan suami kita dari rumah. Karena ibu juga manusia biasa bukan robot yang terus bergerak. Bahkan robot juga perlu dicas juga kan, apalagi kita


3. Menjaga hati

Pixabay

Belajarlah memupuk dan menjaga agar hati kita untuk bersih. Maka hati itu akan siap menampung banyaknya kebaikan. Dari hati yang bersih itu cenderung membuat kita mudah berpikir positif, mudah merasa bahagia, berprasangka baik pada Allah dan lahirlah perbuatan - perbuatan yang baik pula. 

Jadi jaga hati kitanya ya ibu - ibu. Jangan suka dibiarin julid ama orang, hasad ama orang, iri dengan bahagia hidup orang, berprasangka buruk pada orang dll. Harus perbanyak dzikir inget ama Allah dan istigfar 😊. Biar hati kita ga mudah lelah dan mudah merasa bahagia 😘


4. Dekat dengan Allah

Ibu - ibu, bahagia itu kan adanya di hati ya. Jadi dekatilah Sang pembolak balik hati. Mintalah semoga kita bisa menjadi hamba yang pandai bersyukur. Hamba yang hatinya dilembutkan untuk peka melihat banyaknya nikmat Allah pada kita. Sempatkan diri untuk sering datang ke kajian atau dengar kajian. Biar hati kitanya kecas terus dan inget ama Allah. 

Karena tanpa di sadari hati kita ini terlalu banyak memikirkan soal duniaaaa terus sampai membuat hati kita mudah lelah dan insecure sendiri. Jauh dari Allah membuat kita mudah hidup dengan kecemasan dan selalu merasa kurang


5. Belajarlah menikmati segala sesuatunya dengan hati 

Belajarlah menikmati segala sesuatunya dengan hati sesederhana apapun itu. Misalnya bahagiaaaaa sekali bisa makan bakso dengan tenang, bahagia masih dikasih rezeki untuk bisa makan, bahagia bisa membersamai anak dan suami dll. Karena kebersamaan itu, sekalipun tampak sederhana tapi sebenarnya itu tuh sesuatu yang teramat berharga. Tapi sayangnya, nikmat kebersamaan ini karena setiap hari Allah kasih, jadi sering dan banyakkkkk kita lupakan untuk kita syukuri. 


"Jangan sampai kita baru menyadari betapa nikmatnya kebersamaan itu, setelah kita kehilangan. Karena tak ada yang bisa menjamin hari esok kita masih saling memiliki 😘"


Dari aku seorang ibu yang baru kehilangan anakku. Menyadari dengan sangat bahwa WAKTU dan KEBERSAMAAN itu begitu BERHARGA . Jangan disia -siakan ya ibu - ibu 😘


Baca juga: Dunia Baru yang Ku Bangun Setelah Dia Pergi


6. Membuat jurnal syukur 

Buatlah jurnal syukur bisa di buku diari atau di grup whatsapp yang ada cuma diri kita sendiri. Dan setiap hari, sempatkan 15 menit saja sebelum tidur malam untuk menuliskan hal - hal yang kita syukuri di hari itu dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dari situ kita akan menyadari bahwa sebenarnya 


"Ada banyakkkkkkk sekali nikmat yang Allah kasih ke kita daripada nikmat yang belum Allah kasih ke kita 😭"


Itu akan membuat hati kita mudahhhh sekali terharu dengan banyaknya kebaikan yang Allah kasih ke kita. 


7. Aktualisasi diri

Jika waktunya dan sikonnya pas dengan kalian, kalian bisa memberi ruang untuk diri kalian aktualisasi diri. Misalnya melakukan apa yang kita sukai atau hobi kita. Misalnya yang seneng masak bisa kursus masak, yang seneng nulis bisa ikut kelas nulis, yang seneng bisnis dari rumah bisa bisnis dll. Aktualisasi diri ini memberi ruang untuk diri kita belajar, meningkatkan skill kita dari rumah dan memang kebutuhan kita juga sebagai manusia. Kebutuhan ini jika terpenuhi bisa memberi bahagia dan rasa percaya diri juga buat kita dari rumah


8. Belajar mengenali diri dan menerima diri

Pixabay

Bagaimana kita bisa membahagiakan diri sendiri kalau kita sendiri ga kenal dan ga paham ama diri kita sendiri. Kita ga tau sebnernya kita itu maunya apa, butuhnya apa, sukanya apa, karakter kitanya gimana dll. 

Jadi kalau kita mau bahagia, kita harus kenal dulu ama diri kita sendiri, ama emosi kita. Biar kita tahu apa yang kita butuhkan dan belajar menerima diri sendiri dan perbaiki apa yang perlu kita perbaiki. Kalau kita sendiri nggak nerima diri kita, bagaimana kita mau membahagiakan diri kita kan


9. Pelajari cara berkomunikasi positif

Ilmu membangun komunikasi positif ini itu penting banget ya dan bisa berpengaruh pada kebahagiaan juga. Karena kita itu suka sibuk belajar ilmu agama, ilmu parenting, dll tapi lupa belajar membangun komunikasi positif. Padahal segala sesuatu yang terletak pada hubungan apakah itu dengan pasangan, anak dll gerbang utamanya adalah komunikasi. Kalau cara berkomunikasinya salah, yang ada membuat hubungan mudah bertengkar dan menjauhkan kita dan orang - orang rumah dari bahagia. Padahal kita juga pasti inginkan dalam rumah tangga dan anak, hubungan kita bahagia dan harmonis. Jadi yang pertama kita perbaiki adalah cara berkomunikasi 


10. Belajar fokus pada yang bisa kita kendalikan 

Belajarlah fokus pada apa yang bisa kita kendalikan seperti mejaga hati, cara berpikir, cara bersikap dan respon yang kita berikan pada luar. Jadi sesuatu di luar itu, jangan berharap kita bisa mengendalikannya seperti komentar orang, keadaan dan ketetapan Allah. Karena itu sudah diluar kapasitas kita. Yang bisa kita lakukan adalah berusaha dan berdoa. Sisanya biarlah tangan Allah yang bergerak 😘


11. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Kalian tahu, betapa mudahhhhh sekali kita baper dan insecure dengan postingan - postingan orang lain di medsos. Percayalah, medsos itu tempat banyak orang untuk menampilkan kebahagiaan. Bukan tentang postingan perjuangan. Wajar sih. Karena kita pun pasti ingin kan hanya menyimpan yang bahagia - bahagia aja. 

Padahal bisa jadi dibalik postingan orang lain itu, mereka sama seperti kita yaitu menyimpan perjuangannya untuk diri mereka  sendiri. Kita aja yang ga pernah tahu. Percayalah setiap orang itu punya air mata dan bahagianya masing - masing. Jadi berhenti membanding bandingkan hidup kita dengan orang lain ya. karena itu hanya membuat hati kita semakin lelah dan jauh dari bahagia 😘


12. Membuat bahagia orang lain 

Kalian percaya ga, salah satu cara bahagia itu adalah dengan cara membahagiakan orang lain. Ga percaya? Coba deh kalian pesan gofood. Terus kalian kasih tip atau makanan ke ojolnya. Itu tuh ya, denger mereka berkali - kali bilang makasih aja ke kita terus ngeliat ekspresi wajah mereka begitu bahagia, itu tu kayak ngalirin bahagia mereka ke kita lho. Serius. Kalau ga percaya cobain ya 😘


13. Menerima emosi sendiri

Ibu - ibu, kita ini kan hanyalah manusia biasa ya bukan robot. Jadi kita punya hati dan berbagai macam emosi. Jadi, kalau kita ada kalanya merasa tidak baik -baik saja itu ya ngga apa - apa. Wajar dan normal. karena bagaimana kita mau menyembuhkan diri kita sendiri, kalau kita tidak menerima emosi kita dan mengabaikannya. Jadi belajar menerima emosi kita dan memvalidasinya itu penting. Setelah itu baru kita cari cara untuk menyembuhkan diri kita

 

14. Bergabung dengan komunitas

Bergabunglah dengan komunitas yang di dalamnya berisi orang - orang positif, orang - orang yang mampu menguatkan kita, menyemangati atau komunitas yang menyalurkan hobi kita. Karena tak bisa dipungkiri bergaul dengan orang - orang yang positif membawa kita ikutan semangat dan bahagia


15. Dll

Nah itu Ibu - ibu pengalaman dari aku dan cara aku membuat diri dan hidup aku bahagia. Bahagia itu nggak harus nunggu hidup kita sempurna dulu baru bahagia ya, karena itu ga akan mungkin. Dan kalau harus menunggu begitu dulu, sampai kapan pun kita akan menjadi orang yang sulit bahagia. Jadi belajarlah menikmati segala sesuatunya dengan hati ya, baik itu hidup kita sedang pasang mapun surut . Karena 


"Bahagia itu tak melulu soal hal - hal besar. Tapi bisa jadi dari hal - hal kecil yang kita nikmati dengan hati kita 😘"


Seperti bisa makan mie rebus dengan tenang, makan es cream berdua dengan anak dll. Dan menurut aku hadiah terindah yang bisa kita berikan pada anak - anak kita adalah menjadi "Ibu dan orang tua yang Bahagia". Karena ibu yang bahagia akan membesarkan anak - anak dengan bahagia pula dan itu akan jadi kenangan termanis dalam hidup mereka tentang kita. Hingga kelak ketika raga ini tak lagi mampu membersamai mereka. Kita akan slalu hidup di hati mereka dan dalam alunan - alunan doa mereka untuk kita, Masyallah ya. Aku jadi mellow sendiri nulis ini 😭. Semoga kita bisa terus belajar menjadi ibu yang baik ya untuk anak2 kita 🙏

3 comments

  1. setuju ... pentingnya punya komunitas ya mba Yeni: termasuk kita gabung di KEB.

    salam semangat

    ReplyDelete
  2. Betul, istri harus gak stres karena akan berpengaruh terhadap pengasuhan anak

    ReplyDelete
  3. Aku sendiri harus sering2 baca tulisan seperti ini, utk tetep jadi reminder supaya bisa jadi ibu yang baik ke anak2, tapi tetep merasa bahagia.

    Iya sih mba, bahagia itu sebenernya dekeeet, dan tetep harus kita yg mengusahakan. Tapi kebanyakan orang2 ga mau repot, dan tetep lebih suka banding2in dengan kebahagian orang lain. Ujung2nya iri, dan makin susah bahagianya. Padahal coba aja mereka mau ngerasa ikut senang di saat orang lain senang, pasti efeknya juga beda ya.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏