Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Produktif dari Rumah? Kenapa Enggak?

produktif dari rumah? kenapa enggak?

Hai Bunda! Ini adalah project collab pertama saya dengan Bunda Enny, mom blogger dari Jambi yang juga working mom. Beliau ini adalah salah satu ibu hebat yang saya kagumi. Bagaimana tidak, karena beliau ini seorang ibu, bekerja pula di luar dan juga sambil kuliah. MasyAllah betapa waktunya selalu bermanfaat ya 😍. Nah, tema kita hari ini adalah tentang produktif. Karena saya ibu rumah tangga jadi saya memilih judul "Produktif dari Rumah? Kenapa Nggak? Dan buat Bunda yang ingin tahu produktif versi Bunda Enny, working mom.  😘

Baca juga postingan Bunda Enny di sini ya:
Tips Menjadi Ibu Produktif

Bunda pernah nggak sih merasa diri kita ini nggak ada apa-apanya dibandingkan para wanita yang memiliki banyak karya hebat atau bisa bekerja dan begitu produktif di luar sana? Dan kita ini apa atuhhhhh cuma seorang ibu rumah tangga, yang pekerjaannya begitu lagi begitu lagi. Tidak terlihat dan seisi dunia tidak ada yang memperhatikan diri kita. Karena kita tak memiliki kesuksesan yang bisa diukur di luar sana.

Pernah merasakan begitu? Saya pernah. Dulu, waktu awal saya menjadi ibu rumah tangga, melepaskan karier saya di luar dan hanya di rumah saja. Rasanya itu baperrrr banget hahaha 😂. Tetapi, percayalah Bunda

"ketika kita memutuskan untuk berkarier di rumah dan tidak terlihat lagi oleh dunia demi suami dan anak-anak kita, pada saat itulah sesungguhnya kitalah yang telah menjadi dunianya orang-orang terkasih kita di rumah"

Bukankah itu tak kalah spesialnya di hati kita, Bunda? Jadi, janganlah bersedih dan malu dengan karier kita sebagai ibu rumah tangga. Karena setiap orang memiliki situasi dan kondisi yang berbeda maupun jalan hidup yang berbeda-beda. Jadi, tak perlu merasa rendah diri dan tak perlu pula merasa lebih baik dari orang lain apalagi merasa lebih baik dari ibu yang bekerja. Karena setiap orang punya tantangannya masing-masing

Walau pada saat ini saya sudah produktif menulis dan menjadi seorang Blogger dari rumah. Tetap saja, saya selalu merasa kurang produktif. Sekarang banyak para Blogger bukan hanya sekedar menulis dan ngeblog saja. Tapi, mereka juga sudah merambah ke dunia video dan juga merangkap profesi sebagai Youtubers. Nah, saya masih di sini-sini saja. Boro-boro ikutan membuat video, baru pegang handphone saja anak sudah merengek minta diperhatikan wkwkwkw. Nasib emak-emak 😂😂😂.

Baca juga: SATU TAHUN NGEBLOG. 8 HAL INI YANG TIDAK TERDUGA SAYA CAPAI

Ngak apa-apa Bunnnnn, yang namanya produktif itu, bukan selalu tentang sesuatu yang terlihat di depan banyak orang. Tapi, ketika kita bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik antar diri kita dan terkadang antar kita dengan Tuhan kita. Itu juga disebut sebuah Produktif. Karena semua ada masanya. Semangatttttt *ceritanya lagi nyemangatin diri sendiri hahaha 😂😂😂

Apa itu produktif?


produktif
Pixabay

Lalu, muncul pertanyaan besar kita "sebenarnya apa sih arti produktif itu?". Menurut kamus besar bahasa Indonesia produktif itu adalah
1 a bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar)

2 a mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan sebagainya); menguntungkan

3 a Ling mampu menghasilkan terus dan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru

Baca juga: SUDAHKAH KITA MEMBUAT RESOLUSI UNTUK MENJADI SESEORANG YANG PRODUKTIF DALAM HIDUP KITA?

Jadi, kesimpulan dari penjelasan di atas tentang produktif adalah "menghasilkan". Menghasilkan di sini bisa berbeda-beda arti ya Bun, tidak selalu seperti apa yang kita lihat. Karena ketika kita belajar sesuatu yang lebih baik, ini juga termasuk "menghasilkan sesuatu" yaitu seperti ilmu, pemahaman, atau menghasilkan sebuah manfaat. Ini juga disebut sebagai sebuah produktif

Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam memandang arti produktif yang sebenarnya dan bagi saya produktif itu adalah

"Apapun peran kita berikanlah peran yang terbaik dari versi terbaik yang kita punya"

Misalnya ketika kita berperan menjadi seorang istri, jadilah istri yang baik untuk pasangan kita. Ketika kita berperan menjadi seorang ibu, jadilah ibu yang baik untuk anak-anak kita, begitu juga dengan peran-peran kita yang lain selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan versi terbaik kita

Nah, sebelum kita menjadi seseorang yang benar-benar produktif, yang pertama kita lakukan adalah mengurangi "baper" kita. Karena bagaimana kita bisa produktif jika kita sedikit-sedikit baper, sedikit-sedikit baper melihat orang lain. Itu sungguh melelahkan Bundaaaaa. Berikut saya kasih tipsnya ya, cara mengurangi bapernya kita hahaha, walau saya pun masih tahap belajar ilmu ini. Maklum namanya juga perempuan ya Bun, apa-apa suka dibaperin duluan baru dipikirin belakangan *plakkkkk

Cara Agar tidak Mudah Baper:


baper
Pixabay

1. Belajar menerima diri sendiri
Pertama kita harus mengenal diri kita sendiri, mengenal situasi dan kondisi kita. Dan percaya bahwa setiap orang memiliki situasi dan kondisi yang berbeda, jadi kita harus pahami kondisi diri kita sendiri dan kenapa kita memilih ada di rumah

2. Berhenti membanding-bandingkan diri kita

Berhentilah membanding-bandingkan diri kita dengan diri orang lain. Karena setiap orang memiliki tantangannya masing-masing dalam hidup mereka. Begitu juga dengan diri kita

3. Belajar bersyukur 
Syukuri apa yang bisa kita syukuri dan tentu itu ada banyakkkkk sekali yang bisa kita syukuri ya Bun. Jangan biarkan ....

"Kita mengeluhkan satu hal tetapi kita jadi melupakan banyak hal yang perlu kita syukuri"

4. Belajar meningkatkan kualitas diri
Jadilah pribady yang terus belajar meningkatkan kualitas diri baik itu dari segi rohani, etika, hubungan dengan banyak orang dll. Terus belajar membuat kita tidak akan pernah tertinggal oleh orang lain di belakang. Bahkan kita bisa sama-sama berlari bersama mereka

5. Dll

Setelah baper itu bisa kita kendalikan, baru kita bisa lebih mudah untuk fokus pada apa yang ingin kita lakukan. Lagi-lagi muncul pertanyaan kita "apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi seseorang yang produktif dari rumah?" Jawabannya banyakkkk. Apa saja itu?

Produktif dari Rumah


produktif, rencana
Pixabay

1. Kenali diri kita
Tanyakan pada diri apa yang ingin kita lakukan dari rumah? Misalnya kita ingin menjalankan bisnis dari rumah, ingin menjadi seorang blogger, atau produktif dalam meningkatkan kualitas diri juga boleh dlll.

Mengenali diri dan ingin kita, membuat kita lebih mudah fokus produktif dalam satu bidang

2. Membuat konsep produktif diri kita sendiri
- mengatur rencana
Rencana ini penting Bun. Bagaimana kita mau produktif tanpa sebuah rencana apa saja yang ingin kita hasilkan. Misalnya, sebagai seorang blogger saya ingin produktif menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan untuk membantu para orangtua dan masyarakat yang membutuhkan ilmu saya.

Jadi, saya memiliki gambaran dan rencana tema tulisan yang seperti apa yang akan saya tulis

- buat daftar tugas
Buatlah daftar tugas secara detail. Misalnya minggu ini kita mengerjakan apa saja dan minggu depan apa saja. Membuat daftar tugas membuat kita lebih tersistematika mengatur rencana kita dan lebih mudah membayangkannya setelah dijabarkan satu-persatu dari rencana awal

- evaluasi
Evaluasi ini wajib ketika kita ingin menghasilkan sesuatu. Tidak melulu tentang materi, tetapi bisa juga evaluasi tentang diri kita. Apa yang kurang dan apa yang masih perlu kita perbaiki dari diri kita

Kalau saya pribady sebagai blogger, sering mengevaluasi diri misalnya saya kurang banyak membaca jadi pemahaman dan kosa katanya masih miskin sekali, atau belajar bagaimana saya bisa membuat konten-konten yang berkualitas yang memang dibutuhkan oleh pembaca saya tanpa membuat mereka bosan dengan materi saya (ini PR saya bangettttt nih 🙈)

3. Memiliki ruang / tempat khusus untuk bekerja
Sebaiknya kita memiliki ruang khusus untuk berpikir dan bekerja ya Bun. Jangan di tempat tidur. Karena bukannya pekerjaannya selesai yang ada malah kitanya yang ketiduran nantinya wkwkwk 😂

4. Kelola waktu dengan baik
Ini penting sekali. Sebagai ibu rumah tangga yang selalu digantungin anak seharian, membuat kita tidak mudah mencari waktu untuk diri kita sendiri ya Bun, apalagi kalau anaknya masih kecil *hadeuhhh. Jadi, sebaiknya kita harus pintar-pintar mengelola waktu dan mencari waktu yang terbaik untuk kita.

Kalau saya pribady biasanya malam setelah anak tidur atau shubuh. Itu adalah waktu terbaik saya. Bagaimana dengan Bunda? Sepertinya kita sama ya *namanya juga emak-emak 😂.

5. Komitmen
Setelah kita telah menentukan rencana, maka berkomitmenlah dengan rencana itu. Jangan karena kita bekerja di rumah, jadi membuat kita seenaknya dalam mengerjakan pekerjaan kita. Aduhhh jangan ya Bun, karena tidak akan benar untuk selanjutnya. Komitmen inilah yang harus kita pegang baik-baik

Walau misalnya kita belum bisa menghasilkan sesuatu yang produktif untuk kita bagikan untuk banyak orang karena situasi dan kondisi kita belum memungkinkan, tidak apa-apa ya Bun. Mungkin kita bisa memulai produktif dari hal-hal kecil dan sederhana. Seperti berbagi makanan kepada tetangga, kepada orang-orang yang membutuhkan dll. Karena kita tidak pernah tahu kan amal mana yang akan diterima olehNya.

Tapi, ada sesuatu yang perlu kita ingat Bunda. Ketika suatu hari nanti kondisi kita sudah memungkinkan, belajarlah produktif yang manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang. Karena bagaimanapun juga, kita pun perlu memiliki peran di masyarakat dan kita memiliki tanggung jawab pada masyarakat kita sendiri. Karena ..

"sebaik-baik manusia adalah manusia yang memberi manfaat untuk banyak orang"

Baca juga: INI DIA ALASAN MENGAPA IBU RUMAH TANGGA HARUS TETAP PUNYA PERAN DI MASYARAKAT

Nah, apa Bunda sekarang sudah punya versi terbaik di dalam pandangan Bunda? Kalau begitu jangan ragu menjadi seseorang yang produktif menurut versi kita, yang terpenting selalu berusaha ke arah yang lebih baik. Produktif dari rumah? Kenapa nggak. Siappp Bunda? Tunggu apa lagii!!!



48 comments

  1. Love it Bunda makasih sharingnya kebetulan lagi pengen nulis soal produktivitas 😊

    ketika kita memutuskan untuk berkarier di rumah dan tidak terlihat lagi oleh dunia demi suami dan anak-anak kita, pada saat itulah sesungguhnya kitalah yang telah menjadi dunianya orang-orang terkasih kita di rumah"

    Is da best hahhah

    ReplyDelete
  2. bersyukur bisa produktif dari rumah sejak menikah tahun 2012, keputusan yg gak mudah, alhamdulillah setelah dijalani bisa :)

    semangat buat para ibu rumah tangga se-indonesia yeaaaay

    ReplyDelete
  3. Jadi inget waktu saya resign sekian tahun yang lalu, atasan saya tanya emangnya ngapain di rumah, paling dasteran sama nonton sinetron. Saya cuma nyengir aja. Belum tau juga mau ngapain, tetapi saya pun bukan perempuan yang suka dasteran apalagi nonton sinetron. Alhamdulillah, saya tetap bisa produktif meskipun di rumah :)

    ReplyDelete
  4. Tidak baper itu penting banget tuh bun supaya lebih focus sama cita-cita di depan mata,hehe makasih yaa bun atas pencerahannya 🙏🙏

    ReplyDelete
  5. pengelolaan waktu itu mbak yang buat aku susah banget produktif . kadanv kalo lagi capek banget malah jadinya mager.. hikz

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bun. Klo lagi capek itu, pengennya istirahat. Klo dipaksain kerja, suka jdinya ga optimal hsilnya *dilemma emak2 ya bun 😂

      Delete
  6. Setuju, belajar bersyukur dan banyakin syukurnya ya, Teh..
    Dan yang penting kesehatan, karena dengan sehat akan bisa melakukan apapun termasuk melakukan produktifitas dari rumah itu sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bner Mas. Soalnya klo sakit malah jdi ga bsa ngapa2in ya

      Delete
  7. Yah mom, kita senasib... Hiks3... semoga ntar kalo anak2 uda agak gedean dikit, kita bisa melanjutkan karir lagi ya, biar ilmunya juga membawa manfaat buat sekitar, bukan buat anak kita aja. Semangat

    ReplyDelete
  8. Komitmen ini nomor 1 banget. Byk yg produktif tp tdk komitmen n tdk persistent. Akhirnua jdnya gitu2 aja. Masalahnya kalo mood jelek itu susah banget mewujudkan persitent. Hihi.

    ReplyDelete
  9. Alhamdullilah bisa produktif selain mencari kesibukan juga bisa menjadikan bisa di jadikan mata pencaharian

    ReplyDelete
  10. Bagus banget bun, makasih ya udah mau collab. Senangnya meski dengan latar belakang berbeda kita bisa saling support. Say no to mom war. Apapun status kita yakinlah kita bisa produktif dengan cara masing-masing :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangattt ya bunda semoga dimudahkan urusannya. Mksh juga ya 😘

      Delete
  11. Selama jadi parent banyak-banyakin pengembangan diri memang penting ya mba. terima kasih sharingnya

    ReplyDelete
  12. Suka deh sama tulisannya mbak Yeni. Mengedukasi para mom agar lebih produktif dalam berkreasi. Ilmu mah semakin di share akan semakin bertambah nilai pahalanya utk kita

    ReplyDelete
  13. Bersyukur dan meningkatkan kualitas diri, ini yg saya coba terapkan dalam mempraktekan definisi produktif. Thank you sharingnya mba.

    ReplyDelete
  14. Bunda selalu menginspirasi dan memotivasi lewat tulisannya. Suatu saat kalau saya jadi ibu, saya pun harus tetap produktif

    ReplyDelete
  15. Komitmen ini yg agak2 susah, kalau produktif dalam artian bekarja di rumah banyak aja gangguannya. Tapi yang penting tetep produktif, jgn mentang2 di rumah kerjaan main henpon atau nonton tipi mulu yak haha... trus yg penting anak keurus dan ibunya bahagia :D

    ReplyDelete
  16. Makasih sharingnya mbak. Kalo aku soh susah di komitmennya mbak. Suka merasa lelah di tengah jalan. Tapi tulisan mbak menginspirasi aku untuk ga mudah berputus asa dan mau terus produktif.

    ReplyDelete
  17. nah, setuju nih.. no mom war hihihi.. alhamdulillah semenjak nikah aku kerja dirumah aja, ngurus anak, suami, dan rumah tangga.. disela sela ya aku ngeblog aja 😅

    ReplyDelete
  18. Makasih sharingnya Bun..menjadi ibu rumah tangga jika niatnya ikhlas untuk ibadah dan ridha, maka balasannya surga, demikian juga untuk pekerjaan lainnya. InsyaAllah.. amiiin.. hehe

    ReplyDelete
  19. Wow.. Saya suka bunda yeni yg rendah hati. Udah produktif belim juga ngaku. Hehe.. Cermin mana cermin. Saya sampai malu ih...
    Keren bunda. Sukak

    ReplyDelete
  20. Makasih sharingnya bun, kalau saya masih kurang masalah manajemen waktu.
    Terlebih sekarang ada bayi yang nempel mulu 😂

    ReplyDelete
  21. Setelah memutuskan resign, malah menjadikan saya produktif bisa mengerjakan hobi2 dan menghasilkan uang juga, nilai plus lagi bisa terus dekat sama anak2

    ReplyDelete
  22. Setelah membaca artikel ini saya sudah merasa produktif dari rumah ataupun luar rumah. Alhamdulillah selalu membawa keberkahan untul diri sendiri.

    ReplyDelete
  23. Ibu rumah tangga saya yakin pasti bisa produkti banget dari rumah, bener-bener juga bisa maksimal mantau perkembangan anak. Cita-cita saya banget jadi ibu rumah tangga aja heheheh

    ReplyDelete
  24. betul bgt mbak, produktif itu dgn berbagai versi "menghasilkan". So, tetep just be ourselves dgn daya upaya terbaik yg kita punya ya.. makasih loh tips2nya, hehe

    ReplyDelete
  25. sejak nikah, 2008, jadi fulltime freelancer sih, mb
    ngantor kadang2 aja
    buat saya enakan produktif dr rumah drpd tiap hari ngantor
    beda orang beda kali y hehehe
    yang penting di mana aja berkarya y mba
    hayukk

    ReplyDelete
  26. Kalau pengalaman saya, komitmen yang paling penting.
    Karena untuk benar-benar sukses produktif dari rumah itu gak semudah kayak kerja kantoran, butuh modal besar dan juga komitmen yang besar :)

    ReplyDelete
  27. Saya juga ibu rumah tangga, sekaligus content creator. Tentang posisi saya ini seru juga, karena dalam prakteknya, saban kali bikin content, saya selalu diganggu anak saya yang masih balita :D

    Lalu saya akali. Saya upayakan tiap kali bikin content, saya ikut melibatkan anak saya. Misalnya saya lagi bikin video tentang makanan, saya suruh anak saya jadi aktor yang lagi makan itu. Dia senang dishooting, dia senang melihat dirinya sendiri, jadi dia merasa bahwa ibunya pun "bekerja" untuk menghibur dia juga.

    Akhirnya pun sekarang saya lebih sering dapat proyek untuk content creating yang harus melibatkan anak-anak. Tak masalah, anak saya pun jadk senang, dan saya pun dapat penghasilan.

    Memang bagian repotnya itu, untuk bisa meningkatkan skill, kita harus belajar. Dan belajar itu perlu waktu luang. Jadi saya bikin kesepakatan sama suami, ada waktu-waktu tertentu di mana suami harus mengalihkan perhatian anak saya selama beberapa jam supaya saya bisa belajar. Selama belajar itu, saya menyimak banyak materi, seperti videografi, content planning, sampai internet marketing. Jadi saya tetap produktif.

    Jadi, kunci untuk jadi ibu rumah tangga yang produktif itu memang ada beberapa syarat:
    - ibunya bersedia meluangkan waktu untuk belajar
    - ada kerja sama dengan suami
    - ibunya tahu apa yang harus dipelajari
    - ibunya tahu bagaimana melibatkan anak dalam proses produktifnya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏