Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Self Healing dengan Menulis untuk Kesehatan Mental

Self Healing dengan Menulis
pixabay


Self Healing dengan Menulis. Banyak orang membicarakan tentang kesehatan fisik tapi lupa memperhatikan kesehatan mental. Kita lupa fisik yang sehat itu berawal dari pikiran dan hati yang sehat pula. Tahukah kita, setiap tahun jumlah angka stres dan depresi semakin banyak dialami oleh orang-orang.

Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI),  dr. Eka Viora, Sp. KJ , ada sekitar 15,6 juta penduduk yang mengalami depresi di Indonesia, dan diprediksi di tahun ini 2020 akan meningkat karena terjadinya lonjakan demografis atau peningkatan jumlah penduduk.

Dari data di atas bisa kita simpulkan, bahwa betapa pentingnya kita untuk peduli pula pada kesehatan mental kita dan orang-orang di sekitar kita.

Bunda, ada banyak hal yang membuat kita lelah dan rentan stres dalam hari-hari kita dan jika itu berlanjut dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi. Seperti lelahnya peran kita sebagai seorang ibu, tuntutan pekerjaan, tuntutan orang-orang di sekitar kita, kepergian orang tercinta, dan lain-lain

Apalagi saat pandemi begini ya, kita jadi makin rentan stres. Memikirkan perekonomian keluarga, tentang pekerjaan, belum lagi mengurus anak di rumah ketika mereka sedang tidak bersekolah dalam jangka waktu yang  lama. Perubahan yang serba mendadak ini, pasti tidak mudah kan ya untuk kita semua. Dan tanpa kita sadari, banyak dari kita melepaskan rasa stres kita pada anak-anak dan mungkin pada pasangan. Kita jadi mudah marah, uring-uringan, merasa lelah dan menjadi tidak sabar dalam membersamai anak-anak kita.

Tapi percayalah Bun, ketika kita stres dengan kondisi seperti ini, ingatlah anak-anak kita juga tak kalah stresnya dengan kita. Karena mereka kehilangan Teman-teman mereka dan dunia bermain mereka. Jadi, jangan biarkan stres kita yang tidak terkelola dengan baik ini, jadi melukai orang-orang tercinta kita 😭

Nah, lama-lama jika emosi negatif itu dibiarkan terkumpul di dalam diri kita begitu saja, campur aduk tidak dikeluarkan dengan cara yang tepat. Maka cepat atau lambat emosi negatif itu akan keluar dalam bentuk ledakan.

Oleh karena itu, kita butuh self healing untuk diri kita sendiri. Self healing adalah sebuah cara atau proses untuk menyembuhkan diri sendiri dari lelahnya sebuah hati. Dan salah satu cara self healing mandiri adalah dengan cara menulis.

Dilansir dari Brilio Net , menurut Karen Baikie , seorang clinical psychologist dari University of New South Wales , menuliskan bahwa peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan, serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan fisik dan mental.

Selain itu menurut Nancy Morgan , seorang penulis klinis, yang berkesimpulan bahwa menulis dapat memperbaiki kualitas hidup seseorang. Ia menemukan pada beberapa pasien kanker yang ditemuinya, bahwa dengan menulis tentang ketakutan mereka terhadap penyakitnya akhirnya merubah cara pikir terhadap penyakit yang mereka derita.

Jadi, self healing dengan menulis ini sudah terbukti ya Bun berdasarkan penelitian dari ahlinya. Menulis adalah cara kita untuk bercerita, berkata dan mengungkapkan apa yang kita rasakan dan pikirkan. Berikut manfaat self healing dengan menulis ini


 Manfaat Menulis

menulis
pixabay

1. Menulis membantu kita untuk mengenal diri kita sendiri
Karena menulis membuat kita belajar mengenal emosi kita, mengenal diri kita yang paling dalam dan menjadi jujur dengan diri sendiri dan apa yang kita mau. Lama-lama menulis akan membantu kita untuk menemukan siapa diri kita sebenarnya.

2. Perubahan diri
Dengan menulis kita akan melihat perubahan dalam diri kita. Ketika kita membaca tulisan awal kita dengan semua emosi yang melup-luap lalu bandingkan dengan tulisan terbaru kita setelah konsisten menulis, kita akan belajar dan temukan bahwa emosi kita bisa lebih tenang dan stabil

3. Menjaga kesehatan mental
Menulis bisa membantu kita menjaga kesehatan mental kita. Dengan menulis kita jadi terbiasa mengeluarlan emosi-emosi negatif di dalam diri kita dengan cara yang benar

4. Media terapi
Banyak para ahli yang menyarankan metode self healing ini dengan menulis karena menulis dapat dijadikan media terapi bagi seseorang untuk bercerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan semua yang ia rasakan

5. Memperpanjang umur
Seseorang yang suka menulis biasanya tidak rentan terkena depresi karena ia telah terbiasa membuang emosi negatifnya lewat menulis dan merubahnya menjadi pikiran positif. Dari pikiran yang positif inilah menguatkan jiwa dan menyehatkan raga

6. Menulis bisa untuk memecahkan masalah
Seorang ahli linguistik, *Dr. Stephen D. Krasher* pernah mengatakan dalam bukunya "The Power of Reading" jika menulis dapat membantu kita memecahkan masalah yang sedang membelenggu pikiran kita. Karena dengan menulis akan membuat kita lebih mudah mendapatkan solusinya karena terlatih berpikir secara sistematis

7. Menulis sebagai bentuk evaluasi diri
Terkadang dengan sibuknya aktivitas kita sehari-hari, membuat kita lupa untuk mengevaluasi diri kita. Tetapi, ketika kita selalu menjadikan menulis sebagai kegiatan kita sehari-hari, cenderung membuat kita lebih mudah mengevaluasi diri melalui tulisan di setiap saatnya

8. Untuk menyalurkan sisa 20.000 kata perhari
Menurut penelitian dari University of Maryland School of Medicine, mengatakan bahwa rata-rata perempuan berbicara bisa mencapai 20.000 ribu kata perhari dan laki-laki sebanyak 7. 000 kata. Dari penelitian tersebut, bisa kita lihat bahwa perempuan makhluk yang sangat verbal dan membutuhkan kepentingan bicara yang sangat tinggi. Nah, kita pun bisa menyalurkan kebutuhan kata kita dengan menulis

9. Dan lain-lain

MasyAllah ternyata banyak sekali ya manfaat menulis ini untuk kesehatan fisik dan mental kita ya. Bagaimana tertarik untuk mencoba? Yuk kita mulai dari sekarang untuk emosi dan pikiran kita yang lebih baik lagi 😍. Boleh juga baca tulisanku yang lain seperti 9 Manfaat Ngeblog untuk Ibu Rumah Tangga, 2 Tahun Menjadi Parenting Blogger, Ini Pencapaianku, atau Ketika Profesi Blogger Dianggap Pamer



11 comments

  1. Buat aku menukis sebagai obat patah hati..huhuhuhu 😭

    ReplyDelete
  2. Saya pernah nulis tentang kemarahan dan kekecewaan yang saya alami. Guess what, dengan nuliskan pengalaman itu saja udah bikin emosional lho. Padahal kejadiannya udah lama banget.

    Tapi selesai nulis, alih-alih feel good, malah jadi bad mood karena teringat peristiwa masa silam ��

    ***

    Bun, kalau boleh mau ngasih beberapa input nih. Diterima boleh, nggak juga gpp.

    "...menuliskan bahwa peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan, serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan fisik dan mental."

    Saya kurang ngeh sama bagian ini, apa nggak sebaiknya kita hilangkan kata "bahwa"-nya? Tapi apa iya yang dimaksud seperti itu?

    Oya di bagian manfaat menulis yang ketiga, sepertinya ada typo di "mengeluarlan"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah pak Prima teliti sekali sampai aku typo juga ketahuan. Makasih pak 🙏

      Delete
    2. Klo pak prima nulis tapi malah jdinya bad mood karena inget hal yg tidak diinginkan. Pertanda memang pak prima belum bisa memaafkan atau menyembuhka diri sendiri. Makanya rasa sakit yg pak prima rasakan itu perlu dikeluarkan. Jika sring dikluarkan nanti lama2 sembub sendiri karena terbiasa dan udah kebal

      Delete
  3. iya mbak sejak WFH rasanya stres pingin keluar
    dan menulis memang bikin rileks dibandingkan dengan medsosan
    apalagi ditambah BW.

    ReplyDelete
  4. Saat pendemi ini, emang rentan stres
    Saya obatnya ya menulis itu.
    Biar uneg-uneg bisa tertumpahkan dan terlampiaskan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya daripada ngelampiasin stres k yang lain mending ke cara yang tepat ya

      Delete
  5. Saya setuju. Menulis merupakan salah satu cara untuk show existence dan explorasi kemampuan diri. Hal ini tidak hanya berguna untuk mengatasai depresi, tetapi juga improve life quality.

    setelah baca artikel anda, saya jadi ingin sekolah psikiatri.

    keep posting

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha dulu waktu kuliah saya pernah juga belajar tentang psikiatri ini.

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏