Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Cara Mengelola Insecure untuk Para Ibu

Cara Mengelola Insecure untuk Para Ibu
Pixabay

Beberapa hari yang lalu, aku ikut kelas seminar online dan pengisinya adalah Teh Karina Hakman, B.Comm., M. Bus. Hal pertama yang aku dapetin di kelas beliau adalah cara mengelola inscure untuk para ibu dan aku cuma pengen share sedikit aja ilmunya di sini. 

Ibu-ibuuu kalian tahu mengapa kita perlu belajar mengelola insecure kita? Karena


"Peran kita sebagai perempuan dan ibu ini sangat besar untuk anak-anak kita dan generasi selanjutnya. Jadi, jangan biarkan potensi yang kita miliki yang seharusnya untuk membangun generasi selanjutnya ini, dipatahkan oleh insecurities kita sendiri yang tidak dikelola dengan baik"


Ibu-ibuuu sebagai perempuan, kita sangat dominan sekali dengan perasaan kita. Oleh karena itu, membuat kita mudahhhhh sekali merasa insecure. Baik itu merasa insecure yang berasal dari dalam diri kita maupun perasaan insecure yang berasal dari luar. 

Perasaan insecure yang berasal dari dalam diri itu seperti apa? Yaitu perasaan yang membuat kita suka membanding-bandingkan diri kita dan hidup kita dengan orang lain, perasaan tidak percaya diri, minder dan malu dengan diri sendiri, perasaan yang membuat diri kita ini kurang berharga. 

Apa kalian pernah merasakannya? Aku pernah. Duluuuu sekali, waktu awal menjadi ibu rumah tangga. Ceritanya ada di sini ya "Balada Awal Menjadi Ibu Rumah Tangga" Dan "Alasan Mengapa Ku Memilih Menjadi Ibu Rumah Tangga". Tapi itu dulu ya, sekarang allhamdulillah nggak lagi setelah aku menemukan ruang aktualisasiku dari rumah yang membuatku tetap merasa berharga. Apa itu? Yaitu ketika ku menjadi seorang Blogger dan merasa diri ini kembali berharga ketika bisa berbagi dengan orang lain. Aku merasa aku punya panggungku kembali. 


Baca juga: Satu Tahun Menjadi Blogger, Ini Pencapaianku


Tentu saja, setiap orang memiliki hal yang mereka sukai masing-masing. Dan aku sarankan, temukan panggung kalian masing-masing alias ruang yang membuat diri kalian merasa berharga. Nggak melulu harus tampil di depan, di belakangpun kita akan punya panggung kita masing-masing. Tugas kita adalah menemukannya ☺

Nah, apa itu perasaan insecure yang datangnya dari luar yaitu misalnya ketika kita merasa insecure atas komentar orang lain. Seperti komentar mertua yang bikin kita nggak nyaman misalnya "Teh, Kalau suami pulang kerja itu langsung ambilin minum" Atau komentar tetangga "Anak kamu udah 2 tahun kok belum bisa jalan? Coba periksain"

Nah, biasanya langsung insecure kan? Langsung baper? Tapi, sekalipun kita merasa insecure tetap berusahalah memandang segala sesuatu dalam hal positif. Dicerna, apakah kata-kata orang lain itu bener atau salah. Siapa tahu bener. Maksud mertua kasih tahu begitu cuma mau mengingatkan kita, bahwa kita belum kasih suami minum. Kan kasih suami minum sepulang kerja kan bukan sesuatu yang buruk. Atau komentar tetangga yang bilang anak kita 2 tahun belum bisa jalan-jalan, jangan-jangan bener karena seharusnya berdasarkan tumbuh kembang yang wajar seorang anak usia segitu anak udah bisa jalan. 

Marah

Tuuu kan kalau kitanya positif, kita jadinya malah bisa belajar. Jadi, jangan langsung ngambek dulu tapi dipikirin dulu. Jangan-jangan insecure ini tanda Allah nyuruh kita belajar untuk lebih baik. Kalau kata orang nggak bener kan kita bisa babay aja.

Ibu-ibuuuuu kita itu selalu diuji. Termasuk rasa insecure juga sebuah ujian dari Allah agar kita jadi belajar lebih baik dan mengelolanya. Ketika kita tidak banyak tahu, ketika itu kita menjadi seorang yang bodoh karena tidak belajar dan bingung dalam menjalani hidup kita. Ngedidik anak nggan tahu caranya, MPASI anak nggak tahu ilmunya, jadi istri yang baik juga ga tahu kayak apa. Akhirnya kita bingung sendiri dan menjalani hidup kita asal-asalan tanpa ilmu. 

Tapi, ketika kita banyak belajar, banyak tahu, lalu muncul ujian baru untuk kita, yaitu ketika realitanya tidak sesuai dengan teori-teori idealis yang selama ini kita pelajari dan kita ketahui itu. Kecewa ketika realitanya jauh dengan harapan kita

"Kok suamiku begitu ya, istri lagi sibuk ngerjain kerjaan rumah, ngurus anak. Eh dia malah sibuk main HP. Harusnya dia itu nyontohin Nabi Muhammad yang ikut turun tangan ngerjain kerjaan rumah. Bukannya semua dikerjain ama istri sendirian"

Siapa yang pernah ngomel-ngomel dan gemes ngeliat suami begini? Banyakkkkkkk ya wkwkwkkw 😂. Nah, dari apa yang kita pelajari jadi memunculkan insecure baru kan ke kitanya. Jadi, nggak sadar suka membanding-bandingkan suami kita ama orang lain jadinya. Serba salah kan? 

Atau ketika kita menjadi ibu rumah tangga, kita merasa insecure ketika kita nggak punya prestasi atau penghasilan di luar sana. Tapi ketika kita menjadi ibu bekerja, kita pun merasa insecure ketika kita tidak bisa memberi banyak waktu untuk anak-anak kita. Jadi serba salah semuanya.  Serba insecure

Oleh karena itu, betapa pentingnya kita sebagai perempuan apalagi ibu ini, harus belajar mengelola rasa insecure kita sendiri. Karena terkadang rasa insecure ini selain ujian juga datangnya dari setan untuk memberikan rasa was-was pada kita. Oleh karena itu, ini dia cara mengelola insecure untuk kita para ibu


Cara Mengelola Insecure untuk Para Ibu

Insecure

1. Belajar memandang segala sesuatunya dengan positif. 

Jadi, selalu belajar mengambil segala sesuatu dari sisi kebaikannya. 


2. Menyaring semua kata-kata orang lain. 

Jika benar diambil untuk pembelajaran kita sekalipun cara penyampaiannya nggak ngeenakin hati kita, tapi jika yang disampaikan tidak benar kita pun layak belajar mengabaikan komentar itu


3. Jadikan sabar dan sholat sebagai penolong.

Ini dikembalikan lagi pada Allah ya. Karena hanya Allah yang mampu menolong kita. Sertakan sabar dan syukur. Karena dua hal itu tidak terpisahkan. Ibarat dua kayuh sepeda yang saling berbarengan dan mengiringi. Untuk pengaplikasiannya perlu banyakkkkkkkkk latihan kita ya 


4. Sibukkanlah diri kita dengan kebaikan.

Seperti baca buku, ikut kelas parenting, datang ke kajian dan lain-lain. Ketika kita sibuk dengan kebaikan, ketika itu pula kita jadi tidak punya banyak waktu untuk merasa insecure 

Nah, cuma itu Ibu-ibu yang bisa aku bagikan. Semoga bisa bermanfaat dan membantu kita dalam mengelola rasa insecure kita ya. Jadikan rasa insecure kita sebagai cambuk untuk kita belajar menjadi lebih baik lagi. Tulisan ini juga sebagai pengingat untuk diriku sendiri.


1 comment

  1. Pas msh umur 20an, aku paling sering insecure 😅. Apalagi itu zaman masih kuliah dan kerja. Jadi sering insecure Ama temen2 kantor yg lebih bagus performancenya. Tapi aku beruntung selalu dapat atasan yg baik2 dan support banget anak buahnya. Makanya pas konsultasi ke beliau, LGS dikasih nasihat yg intinya aku juga bisa kayak mereka. Selesai satu masalah.

    Tapi kemudian sempet insecure lagi pas masih pacaran dengan pak suami. Soalnya mantan dia cantik banget 🤣🤣🤣🤣🤣. Aku kayak ga PD dan sering nanya dlm hati, dia serius ga sih Ama aku hahahahaha.

    Tapi lagi2 setelah belajar dari temen2 yg selalu confident Ama dirinya, aku pelan2 upgrade diri juga. Mungkin dr tampang kalah, tp setidaknya aku hrs ada kelebihan yg bisa dibanggain suami 😄. Lama2 jadi confident sih Ama diri sendiri. Krn memang rasa insecure itu muncul, Krn kita ga PD dengan diri kita. Gimana supaya PD, ya upgrade diri.ntah dengan belajar lagi, tambah skill, atau perawatan diri 😊

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏