Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Bagaimana Cara Menjelaskan Pada Anak tentang Saudaranya yang Berkebutuhan Khusus?

bagaimana cara menjelaskan pada anak tentang saudaranya yang berkebutuhan khusus?

Pixabay

Beberapa waktu yang lalu, ada seseorang yang bertanya pada saya di sebuah grup watshapp, "Bunda Erysha, bagaimana ya caranya saya memberitahukan pada anak saya, bahwa saudara kandungnya itu berkebutuhan khusus?" Sulit rasanya saya menjawabnya dengan singkat dan dengan waktu yang hanya sebentar. Karena saya butuh waktu santai dan pesan yang panjang untuk menjawabnya.

Baca juga: Anak Berkebutuhan Khusus

Lalu, saya ingin menjawabnya di sini dan semoga bisa bermanfaat pula, bukan hanya untuk orangtua dengan anak berkebutuhan khusus tetapi juga untuk semua orangtua.  Jawaban saya kali ini berbeda dari biasanya. Saya tidak ingin menjawabnya dengan ilmu, tetapi saya ingin menjawabnya dengan hati melalui kisah di bawah ini yang dituliskan oleh orangtua anak berkebutuhan yaitu Dokter Anita Asmara yang ingin berbagi dengan Ayah Bunda semua 🙏.


Bagaimana Cara Menjelaskan Pada Anak tentang Saudaranya yang Berkebutuhan Khusus?


autis, anak berkebutuhan khusus
Sumber: dr Anita Asmara

Ketulusan tanpa Batas
Oleh: dr Anita Asmara

"Mi, Mas Karim itu autis seperti dr
Shaun di film itu ya Mi."  Kata Aca saat sekilas menonton The Good Doctor.  "Sebenarnya Maska pinter banget ya Mi." Aku hanya tersenyum dan meng-aminkan.
"Iya, dan Aca persis seperti adiknya dr Shaun loh"

Baca juga: 5 Cara Melatih Kontak Mata Anak Autis

Sejak Aca mulai masuk SD, Aca sering laporan kalau sering tiba-tiba ditanya oleh kakak2 kelas, " Kamu adiknya Karim yang suka teriak-teriak di kelas ya?" " Oh ini adiknya Karim yang lucu itu?" hingga pertanyaan yang menyayat hati, yang tak kuasa dituliskan.

"Aca sabar ya, Mas Karim memang spesial. Ummi titip Maska ke Mba Aca ya. Kalau ada yang mengejek Maska, Aca bantu menenangkan dan membela ya". Terkadang rasanya berat meminta begitu banyak pada seorang anak 6 tahun.
"Terima kasih ya Mba, Mba Aca bidadari kecil Ummi"

" Iya Mi tenang aja, aku tahu cara membuat Maska tenang."  Meski tak jarang ketika Maska mengamuk dia menahan dengan sangat air matanya tidak keluar.

Sejak kecil fitrahnya membawanya tumbuh melampaui usianya. Selalu teringat, saat Aca bayi karena rambut kriwilnya Maska selalu menarik-narik rambut Aca, dikuwel-kuwel sampai menangis 😅😅. Tapi, Aca tak pernah melawan, kadang tertawa bersama meski rambutnya ditarik-tarik terus.

Kehadiran Aca membuat Maska  termotivasi untuk belajar bicara. Diusianya yang 2 tahun, celoteh Aca sering membuat Masnya takjub. Dan Aca melatih Maska bicara perlahan-lahan. Semakin besar, Aca yang selalu membela Maska, disaat Umminya kesal, Aca akan segera menenangkan Maska dan juga Umminya "Sabar Mi, tenang Mas nanti kita beli mainan ya."

Kini usianya menjelang 7 tahun, tanpa Maska sadari Maska sangat membutuhkan kehadiran Aca. Kalau ke warung Aca adalah penenang sekaligus pengelola keuangannya. Maska sering marah kalau pas ke warung yang diinginkannya tidak ada. Nanti Aca yang akan menghibur. Maska yang belum mengerti penjumlahan uang, dibantu Aca mengelola sesuai jatah dari Ummi. Kalau ga bablas 20 ribu bisa sekali jajan 😅😅😅

Aca memahami bahwa kakaknya memang spesial. Namun layaknya gadis kecil lainnya, Aca juga kerap kesal kalau Mas nya teriak-teriak, marah-marah hanya karena hal yang sederhana. Seperti pagi tadi saat Mas Karim marah-marah bingung, kesel karena lego satelitnya hilang. Aca kemudian menulis di sebuah kertas, "Maska bandel" meski kemudian ikut mencarikan legonya dan menemukannya. Disambut tawa bahagia Maska. Hadeuh...drama tiap pagi ini yaa.

Aca juga kadang kesel kalau perhatian Umminya tersita pada Maska. "Ummi mah kalau Maska di puji terus, aku nggak. "Aduh ga bermaksud begitu sayang". Kemudian mengalihkan perhatian pada Aca. Aca jika sulit mengungkapkan sesuatu diambilnya kertas dan ditulisnya isi hatinya. Saking seringnya begitu, sampai membuatkan teks lagu buat Ummi dan Abinya.

Aca cenderung mengalah setiap beli mainan, jika Maska harus selalu membeli mainan meski sekarang lebih komunikatif dan mampu diajak bernegosiasi saat Umminya ga punya uang, Aca cukup "Aku naik odong-odong aja Mi." ujarnya tanpa banyak mengeluh. Termasuk mengalah perkara makanan, Aca baru buka kuenya, Maska udah habis. Dan pasti Maska meminta jatah Aca. Meski sering kesal, tetap dibaginya makanan jatahnya.Bahkan kadang diberikan semuanya. Ini yang sering bikin Umminya kesel, ih kan Maska udah ada jatahnya. "Gapapa Mi, aku ga begitu suka. "Uh..Aca mah baik teuing, kataku dalam hati. Kan lagi Ummi belain ceritanya hehehe 😄😄😄

Jika ada yang bertanya, bagaimana Aca terbentuk seperti itu, jawabku sederhana saja, karena Aca memiliki Kakak seperti Mas Karim. Maska adalah anugerah yang luar biasa bagi Aca, menempanya, menguatkannya, membangun fitrahnya. Pun sebaliknya Aca adalah anugerah terindah bagi Maska. Sahabat terbaik Mas, teman berantem sekaligus kesayangannya.

Tidak banyak sebenarnya yang Umminya lakukan atau katakan. RahmatNya yang membawa seorang gadis kecil memahami keunikan dan kespesialan kakaknya dari proses perjalanan panjang episode kehidupan yang dialaminya. Umminya hanya dapat memeluknya dan mengatakan padanya betapa Umminya teramat bangga.

Hiburan Allah SWT selalu indah, meski rasanya tak layak mendapatkannya. Dengan keringkihan hati dan tak sempurnanya amal. Pada keduanya aku belajar bahwa anak-anak memiliki fitrah kebaikan dan kehanifan dalam dirinya. Terima kasih ya Nak, untuk mengajarkan Ummi banyak hal. Tentang cinta dan ketulusan tanpa batas.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Cara Menjelaskan Pada Anak tentang Saudaranya yang Berkebutuhan Khusus

autis, anak special
Pixabay

Dari kisah diatas ada beberapa cara  menjelaskan pada anak tentang saudaranya yang berkebutuhan khusus yaitu,

1⃣. Ajak anak bicara dari hati ke hati

2⃣. Katakan pada anak bahwa kakaknya berbeda dan special jadi, perlu dibantu jika kakanya belum mampu menjaga dan melindungi dirinya sendiri

3⃣. Berusahalah tetap memberikan perhatian yang sama pada anak sesuai kebutuhan anak. Karena anak yang berkebutuhan khusus pasti memerlukan perhatian lebih ya, Bun. Walau begitu jangan lupa obrolkan pada anak yang lain

4⃣. Ajak dan libatkan anak untuk menjaga saudaranya yang berkebutuhan khusus dengan hati, bukan memaksa anak. Sehingga, bisa memunculkan rasa sayang dan empati anak terhadap saudaranya yang berbeda dan rasa kasian kepada ibunya yang sedang kelelahan

5⃣. Doa
Membuat anak memahami tentang saudaranya berbeda dan special adalah rahmat Allah SWT. Jadi dekatkanlah sang pemilik hati dengan doa agar Allah memberikan pemahaman yang baik untuk anak-anak kita

Baca juga: Tak Ada CiptaanNya Yang Sia-Sia, Begitu Juga Dengan Anak Berkebutuhan Khusus

Ada banyak pesan dan hikmah yang bisa kita ambil ya, Bun dari cerita di atas. Dan semoga bisa menguatkan para orangtua dengan anak berkebutuhan khusus dimanapun mereka berada, serta bisa mengedukasi pula para orangtua yang lainnya untuk mengajarkan anak-anak kita untuk saling menyayangi dan menjaga anak berkebutuhan khusus, dimanapun mereka bersekolah.

Bukannya membullynya dan mempermalukannya di depan umum yang saat ini sempat viral di media sosial dan di televisi. Bahkan ada pula seseorang yang berstatus ibu, yang menyebarkan kebenciannya terhadap anak berkebutuhan khusus lewat statusnya di media sosial. Rasanya miris sekali, banyak orang-orang yang belum teredukasi dengan baik tentang menghormati anak berkebutuhan khusus ini, bahkan banyak pula yang menjadikannya lelucon atau bercandaan seperti "Autis lu" tanpa mereka memikirkan perasaan anak autis maupun orangtuanya. Astahfirulloh, pastikan itu bukan kita ya, Bunda

Baca juga: Sepenggal Cerita tentang Anak Berkebutuhan Khusus

Nah, semoga kita bisa menangkap pelajarannya tentang bagaimana cara menjelaskan pada anak tentang saudaranya yang berkebutuhan khusus dari cerita di atas. Buat Ayah Bunda, yang ingin membaca tulisan dari dr Anita Asmara yang lain, boleh mampir ke blog beliau di www.anitaasmara.com (klik aja ya) 😉.  Semoga bermanfaat dan salam 🙏

18 comments

  1. Sedikit mbrebes pas baca cerita tentang Aca dan Maska. Saya juga pernah punya murid yang adiknya spesial. Tapi dia sayang banget sama adiknya. Bikin saya bangga sama dia.

    ReplyDelete
  2. Memang terlihat sulit ya mba ketika kita harus mengajarkan adik atau kakak yang memiliki saudara kandung ABK.bahkan agak sulit menjelaskan kepada mereka yang kurang paham. Kk ku sendiri, agar sulit menerima penjelasan aku tntg apa yang di alami adikku. Hingga akhirnya setelah aku tinggal bareng, ia bantu mengurusi, akhirnya dia paham karena melihat langsung bukan dari omongan orang maupun saya.

    ReplyDelete
  3. Nice sharing bun. Pada dasarnya anak itu sudah punya banyak cinta kok ya dlm hatinya😊

    ReplyDelete
  4. Saya termasuk orang yang lumayan sering mampir ke blog bunda.:) Terima kasih banyak sudah berbagi ya bun. Saya sangat menikmati tulisan-tulisan bunda. Baca tulisan ini bikin saya terharu. Saya punya sepupu yang ABK, sungguh mengharukan melihat kondisinya dan bagaimana orang2 di sekelilingnya berjuang untuk dia. Salut untuk orang tua spesial yang diamanahi anak yang spesial.

    ReplyDelete
  5. terus menjaga sang kakak ketika dewasa dan ketika sang orangtua meninggal. Adik yang bukan penyandang autis emang harus di beri pengertian sedari kecil bahwa mereka memepunyai saudara yang istimewa

    ReplyDelete
  6. Masya Allah, makasih bun tipsnya. Saya punya tetangga jg anaknya berkebutuhan khusus. Punya adik 4. Alhamdulillah ibunya hebat adik2nya bisa jagain kakaknya yg ABK. Pas baca ini merinding banget dengan apa ygibunya lakukan, mungkin memberitahukan ke anak2nya seperti ini. Makasih bun sharingnya, menambah ilmu untuk saya jg.

    ReplyDelete
  7. Makasih sharingnya Bun. Sepengamatan saya, anak² yg saudaranya ABK sayang banget ama saudaranya tsb. Mungkin sudah diatur Allah swt ya. Untuk ortu jadi tenang, ada yg bantu menjaga. Beda kalau ABK ini anak tunggal. Nulis Bun...bila ABK anak tunggal, bagaimana sikap ortu. Hehe...

    ReplyDelete
  8. Masya Allah :'( Allah Maha Adil ya, Bun. Maska diberi adek yang perhatian dg kematangan emosi yang baik. Secara tidak langsung, si Aca sudah membantu Umminya mengatasi sebagian persoalan autis kakaknya. Memang, harus ada tim kompak di dalam sebuah keluarga yang ada ABK di dalamnya. Si anak ABK tetaplah istimewa. Saya sendiri punya sepupu ABK yg sebenarnya kalo diamati itu punya kecerdasan yg unik. Terima kasih sharingnya :)

    ReplyDelete
  9. Saya juga mengalami hal serupa, krn dekat rumah ada SLB. Alhamdulillah malah bisa memaparkan lgs ke anak-anak sehingga mereka mulai terbiasa melihat mereka sama saja

    ReplyDelete
  10. Butuh waktu dan bahasa yang bisa dimengerti anak-anak. Gak gampang lho, dan mb sdh membuktikan hingga adek bisa ngerti tth Maska.

    ReplyDelete
  11. Saya punya sepupu yang down syndrome Bun. .Dan anak-anak saya dulu bingung dengan kondisi tantenya itu.. Saya bingung juga jelasinnya.
    Pencerahan sekali baca ini.
    Terima kasih sharingnya Bunda

    ReplyDelete
  12. Bacanya jadi sedih mbak. Hiks. Saya jadi teringat dengan salah seorang saudara saya yang mempunyai anak kebutuhan khusus. Anak pertamanya sangat pintar tapi yang keduanya down sindrome. Tapi kakaknya sangat sayang pada adiknya. Dan qodarullah justru setelah adiknya lahir, rezeki orangtuanya sangat mengalir. Itulah ya, semua sudah diatur olehNya. Jangan mudah men-judge.

    ReplyDelete
  13. Sy bu dyan dri samarinda, guru b.inggris n sempoa. 1 murid sy abk, alhmdlh, cara sy memahamkn ke tmn2 seklsnya ttg tmnnya yg spesial ini sdh tepat, murid adlh guru terbaik sy, sy sampaikn, 1 tmn ini spesial, Allah akn mengganjr pahala ketika kita berupaya menolongnya, mengasihinya, krn kewajibn org yg kuat adlh melindungi yg lemah, yaitu si kwan yg spesial ini

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏