Website ini berisikan tentang ilmu parenting baik itu parenting anak umum, parenting anak berkebutuhan khusus dan keluarga

Bagaimana Cara Menerapkan Protokol Kesehatan di Zaman Now?

Bagaimana Cara Menerapkan Protokol Kesehatan di Zaman Now?
Pixabay

Halo Teman-teman jika sudah berbicara tentang pandemi dan Covid 19 ini, rasanya semuanya nano-nano ya. Dari perasaan sedih, marah sampai gemes sendiri ada. Cuma senengnya aja yang kurang dan kitanya yang harus belajar menikmati masa ini agar bahagia itu masih ada di hati ya. 

Bagaimana nggak sedih, denger orang-orang yang kena Covid 19 pernah sampai tembus angka 4000 dalam sehari. Ya Allah rasanya hati ini susah ngungkapinnya, denger banyak tenaga medis dan orang-orang yang tidak bersalah karena Covid 19 ini bener-bener membuat hati banyak rasa kehilangan dan gemes di kondisi seperti ini masih banyak sekali orang-orang yang bebal meremehkan virus ini. 

Kalau mereka sendiri yang kena sih nggak apa-apa. Cuma masalahnya, orang-orang kayak ginilah yang bisa menularkan ke orang-orang yang tidak bersalah. 

Teman-teman kita tidak pernah tahu dengan pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Oleh sebab itu, mau nggak mau kita harus mulai beradaptasi di masa sulit ini dan menerapkan protokol kesehatan di zaman now ini. Caranya bagaimana? 

Baca juga: Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh di Tengah Pandemi 

Baca juga: 6 Kebaikan yang Bisa dilakukan Di Tengah Mewabahnya Virus Corona 


Protokol Kesehatan di Masa Pandemi

Covid 19

Nah, kebetulan hari Rabu, 30 September aku ngikutin seminar online dimana pembicaranya adalah orang-orang yang berkompeten ya di bidangnya seperti dr Riskiyana S Putra M.Kes selaku Direktur PromKes & Pemberdayaan Masyarakat, Dr. Rose Mini Agoes Salim M, Psi siapa sih yang nggak kenal dengan psikolog satu ini ☺ dan terakhir founder Bloggercrony yaitu Kak Wardah Fajri, S.I.Kom. Aku bagi ilmunya di sini ya ☺


Data Covid 19 di Asia Tenggara dan Indonesia 2020

Pertama kita akan berbicara tentang data Covid 19 di Asia Tenggara dan Indonesia. Teman bisa lihat datanya pada gambar ini 

Data Covid 19 di Asia dan Indonesia

Sedangkan ini data nasional kasus Covid 19 berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur 

Data Covid 19

Bagaimana Teman-teman? Dari datanya sudah terlihat tinggi kan? Semoga kita bukan salah satu yang meremehkah Covid 19 ini ya. 


Baca juga: Teruntukmu yang Tetap Membandel di Tengah Mewabahnya Virus Corona


Apa itu Covid 19? 

Covid 19 adalah sebuah virus yang berasal dari Cina dan menyebar ke dunia. Dimana virus Covid 19 ini bisa menyebabkan gangguan pernafasan dan radang paru. Jujur ya, aku yang punya sakit asma pas denger Covid 19 ini bisa menyebabkan gangguan pernafasan bikin aku ngerasa harus lebih waspada lagi ama si virus ini. Bagaimana gejala orang yang terkena virus Covid 19 ini? 


Gejala Orang yang Terkena Virus Covid 19 

- demam

- batuk, pilek

- gangguan sesak pernafasan

- sakit tenggorokan

- letih lesu

Nah, itu gejala umum ya Teman-teman jadi tidak semua orang yang terkena Covid 19 gejalanya selalu sama ada juga yang penciumannya jadi berkurang dan bahkan karena virus ini terus bermutasi jadi menyebabkan gejala-gejala yang lain. Untuk itu kita harus waspada


Bagaimana Penularan Virus Covid 19? 

- droplet cairan dari batuk atau bersin dari orang yang sudah terkena Covid 19

- kontak langsung seperti misalnya berjabat tangan atau berpelukan, berdekatan dan lain-lain

- menyentuh benda atau apapun yang sudah terkena virus

Teman-teman tahu berdasarkan data bagaimana kepatuhan masyarakat akan mengikuti protokol kesehatan ini masih rendah. Bisa lihat datanya pada gambar ya. Ditambah menurut Ibu Romi Psikolog adanya ketidak jelasan aturan baku dari pemerintah dan kurangnya contoh

Covid 19



Cara Memutuskan Penularan Virus Covid 19 

Lalu, bagaimana sih cara kita mengurangi penularan virus covid 19 ini? Lakukan protokol kesehatan yaitu 

1. Menggunakan masker

2. Rajin mencuci tangan dengan sabun

3. Jaga jarak

4. Hindari kerumunan 

5. Jangan sering sentuh muka apalagi jika belum cuci tangan

Nah, berbicara soal masker ternyata nggak bisa lho sembarangan menggunakan masker karena tidak semua bahan bisa melindungi diri kita dari virus Covid 19 ini dan aku juga baru tahu ternyata penggunaan masker kain 3 lapis itu hanya untuk pemakaian 4 jam di luar ruangan lho Teman-teman. Sebentar ternyata ya. 


Cara Mencuci Masker Kain yang Benar 

- direndam pakai detergen dan air panas

- dicuci

- dikeringkan, disetrika baru bisa pakai lagi


Apa yang Harus didilakukan masyarakat dalam menghadapi pandemi? 

Lihat gambar ya

Virus Corona



Nah, itu Teman beberapa ilmu yang aku dapatkan tentang cara menjaga protokol kesehatan di zaman now ini. Yuk, kita mulai dari diri kita sendiri dan berilah contoh yang baik untuk orang sekitar kita dan lingkungan. Semoga pandemi ini segera berlalu ya Teman-teman dan jaga kesehatan kalian 🙏


20 comments

  1. Yes, setuju, kita mulai dari diri kita sendiri dan berilah contoh yang baik untuk orang sekitar kita dan lingkungan untuk penerapan protokol kesehatan ini. Sehingga pandemi segara pergi...Aamiiiin!!

    ReplyDelete
  2. Jaman pandemi gini kita kudu jaga perilaku untuk tetap sehat ya mbak. Sekarang tuh kemana-mana wajib pake masker dan menghindari keramaian. Pulangnya pun harus langsung bersih-bersih dulu sebelum deket-deket ama keluarga. Semoga dengan menjaga protokol kesehatan, pandemi virus covid 19 ini bisa segera berakhir.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba. Sejak corona aku jadi sering semprot2 barang yang asalnya dari luar

      Delete
  3. pakai masker tetap harus dilakukan
    ini yang sering disepelekan orang orang
    terutama yang masih engga percaya adanya covid
    rasanya edih tapi kita kudu tetap menggalakkan perilaku protokol kesehatan ini ya mbak
    semoga pandemi ini segera berakhir
    amin..

    ReplyDelete
  4. Waahhh masker kudu disetrika ya Bund, saya nggak pernah dong, ckckckck, malas amaatt hahaha.
    Tapi memang selalu direndam sih pakai air panas, dan dijemur di terik matahari.

    Memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan lainnya di masa sekarang itu penting banget ya Bund, semoga pandemi segera berakhir, dan kebiasaan baiknya terus ada :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha sama Bun, aku biasanya masker ga disetrika. Pas kemarin dapet ilmunya begitu ternyata 😂

      Delete
  5. Sedih rasanya melihat orang yang masih cuek untuk sekedar menerapkan protokol kesehatan demi dirinya. Kebanyakan mereka adalah orang yang percaya isu pandemi adalah rekayasa. Padahal udah banyak banget di sekitar yang positif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener mba. Di lingkungan aku aja banyak yg kena. Serem aku

      Delete
  6. Prilaku-prilaku untuk menerapkan protokoler kesehatan memang jadi gaya hidup ya kak. Kalau tidak dilakukan malah rasanya aneh aja lihat orang yang tidak bermasker misalnya. Biasanya aku bawa masker yang dipakai, terus dua di dalam tas untuk ganti-ganti kalau habis makan. Dan rasa maskernya udah gak nyaman.

    ReplyDelete
  7. Ssemoga pandemi segera usai. Biar kalau ketemu teman bisa cipika cipiki kaya dulu. Nggak worry kalau harus aktifitas di luar rumah.

    ReplyDelete
  8. Saya deg2an sih ini sebenernya Mba Yeni... anak saya di pondok pesantren tidak bisa menghindari dari berkerumun semoga selalu dilindungi Allah SWT. Aamiin... makasih sharingnya ya

    ReplyDelete
  9. Nah perilaku ini yang masih sulit diubah , sepertinya butuh contoh nyata dan harus ada kejadian dulu dengan orang terdekat baru pada percaya kalau virus ini nyata adanya dan mereka baru akan mengubah perilaku spya lebih peduli terapkan protokol kesehatan

    ReplyDelete
  10. Memang mesti di sebar nih infonya, agar masyarakat lebih sadar pentingnya jaga kesehatan, bukan hanya untuk diri sendiri melainkan peduli dengan sesama. Berdoa saja semoga pandemi cepat menghilang dan kita semua selalu sehat...Aamiin.

    ReplyDelete
  11. kebiasaan pakai masker, jadi hampir setiap hari bisa cuci masker untuk diganti. Karena kemana-mana apalagi keluar rumah perlu bawa masker nih. PAs ketemu temen juga ga berjabat tangan. Semoga pandemi lekas berakhir. Rindu hidup dengan keadaan normal lagi.

    ReplyDelete
  12. Bener kak, semuanya dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Kalau orang di luar sana masih banyak yang gak peduli. Minimal kita sudah menjaga lingkup sendiri dengan baik. Kita kan gak bisa ngatur semua orang juga :(

    ReplyDelete
  13. Saya tu masih agak sulit untuk sering cuci tangan. Kecuali kalau di luar rumah. Lumayan patuh, saya, dengan cuci tangan saat akan masuk dan keluar. Sekira pegang-pegang.
    Kalau di rumah itu, lho.... Hihihi

    ReplyDelete
  14. Di masa new normal ini, kesadaran tinggi untuk menjalankan adaptasi kebiasaan baru memang harus digalakkan ya mbak. Soalnya ini kan demi kebaikan bersama.

    ReplyDelete
  15. Masih banyaknyang abai dengan protokol kesehatan ini, menganggap enteng adanya covid19.
    Saya salah satu yang setia dengan penggunaan masker kalau keluar rumah, termasuk anakku pun sudah paham soal pentingnua masker ini

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya. Semoga bisa memberi manfaat. Mohon untuk tidak meninggalkan Link Hidup, ya 😃 dan komentar Ayah Bunda bisa muncul setelah lewat persetujuan saya dan saya mohon maaaf sekali, jika ada komen tak sempat terbalas oleh saya karena keterbatasan saya. Maaf. Terima kasih 🙏